Umsida.ac.id – Tim abdimas Universitas muhammadiyah Sidoarjo (umsida) melakukan kegiatan pendampingan pelatihan peningkatan swasembada pangan dengan penanaman kangkung hidroponik pasa masa pandemi Covid-19, Rabu (30/11). Anggota tim abdimas ini adalah dosen umsida yaitu Cindy Cahyaning Astuti MSi, Intan Rohma Nurmalasari MP dan Fitria Nurhasanah MPd dan mahasiswa yaitu Tim Abdimas beranggotakan dosen dan mahasiswa yang terdiri dari M Wahyu Supratama dan Nur Azwar Annasiyah.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk pelatihan penanaman kangkung hidroponik tersebut dilaksanakan dengan peserta adalah ibu kader PKK Desa Pilang. Pelatihan dilaksanakan pada 28 November 2020 di Balai Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Pilang yang sebagian besar karyawan pabrik dan pedangan di masa Pandemi COVID 19. Permasalahn yang dialami adalah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dikarenakan terjadinya pandemi COVID 19.
Penurunan permintaan barang selama pandemic COVID 19 secara otomatis akan menurunkan tingkat produksi sehingga otomatis perusahaan akan melakukan pengurangan karyawan. Beberapa perusahaan memilih untuk merumahkan karyawan atau melakukan penjadwalan masuk kerja sehingga karyawan tidak bekerja secara full dan mengakibatkan menurunnya pendapatan yang diperoleh.
Swasembada pangan keluarga dapat dilakukan dengan memanfaatkan tempat kosong di sekitar rumah. Banyak kreasi yang dapat dilakukan walaupun tetap berada di rumah saja.
Pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang pertanian yang dapat diterapkan pada pemanfaatan lahan kosong antara lain adalah teknik tabulampot, aerophonik, dan juga teknologi hidroponik, namun teknologi tepat guna yang paling tepat untuk diaplikasikan di lahan kosong sekitar rumah dan relatif mudah dalam pelaksanaannya adalah teknologi hidroponik.
Teknologi pertanian hidroponik bisa menjadi pilihan untuk menyangga ketahanan pangan khususnya di lingkungan keluarga. Penanaman sayuran hidroponik dapat dikembangkan menjadi kebun sayur keluarga bahkan apabila dirawat dengan baik dapat menjadi pemberdayaan ekonomi keluarga.
Menanam sayuran hidroponik sangat hemat tempat, sebagai contoh dapat memanfaatkan lahan sempit dipinggir gang atau teras rumah yang bisa digunakan sebagai instalasi hidroponik. Berikut adalah contoh lahan kosong di pekarangan rumah masyarakat Desa Pilang yang dapat dimanfaatkan untuk menanam sayuran hidroponik.
ditulis : Cindy Cahyaning Astuti M.Si