Umsida.ac.id – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berinovasi mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik padat di lapangan Dusun Buluresik, Desa Manduro, Senin (31/01). Berawal dari banyaknya warga Dusun Buluresik yang berprofesi sebagai peternak hewan seperti sapi dan kambing, sehingga tim memanfaatkan kotoran kambing atau sapi ternak miliki Rohadi salah satu warga dusun Buluresik menjadi pupuk organik. Manfaat pupuk organik adalah dapat digunakan untuk program penghijauan dengan menanam kurang lebih 100 pohon.
Sebelum membuat pupuk organic padat, tim KKN-P 78 Umsida mengumpulkan air bekas cucian beras sebagai decomposer yang dicampur dengan gula merah, tetesan tebu, dan lasut (kantong kotoran ayam) yang ditaruh di dalam sebuah drum besar. Tujuannya adalah sebagai proses fermentasi kurang lebih 2 minggu sebelum dicampur dengan kotoran kambing.
Setelah tim KKN-P 78 Umsida melakukan proses fermentasi, salah satu anggota KKN-P 78 Umsida Pratiwi Widiya Ningrum mengatakan decomposer mol lasut tersebut dicampur ke kotoran kambing dibiarkan kurang lebih 3 hari dan ditutup dengan karung agar bisa tercampur dengan baik. “3 hari kemudian pupuk tersebut diaduk dan ditutup kembali. Kegiatan ini dilakukan setiap 3 hari sekali dalam kurun waktu 2-4 minggu. Setelah difermentasi, pupuk bisa digunakan atau bisa dijual kembali oleh penduduk setempat,” paparnya.
Dalam hal ini kami memanfaatkan kotoran kambing dari rumah warga yang bernama Rohadi selaku salah satu anggota LPM dan BPD Desa Manduro. Menurut Rohadi pembuatan pupuk tersebut sangat bagus untuk memanfaatkan kotoran kambing. “Mayoritas warga desa memiliki banyak ternak kambing yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dari kotoran kambing,” pungkasnya.
Penulis: Pratiwi Widiya Ningrum dan Sacherly Amantha
Editor : Anis Yusandita