Umsida.ac.id – Memiliki motivasi ingin menjadi wanita tangguh, Nur Izza Narulita, mahasiswa program studi (prodi) manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) raih juara 1 kompetisi Bandung Lautan Api Championsip, Rabu (2/12). Acara ini digelar selama dua hari di Gelanggang Olahraga (GOR) Institut Teknologi Bandung (ITB) Sumedang.
Mahasiswi kelahiran tahun 1999-an itu mengaku jika awalnya ia tidak terlalu yakin bisa meraih juara satu, “Karena waktu itu musuh saya memiliki postur badan yang lebih tinggi dari saya dan dalam pikiran saya sendiri sudah berkata ‘wah jelas kalah pasti ini karena dia lebih tinggi’ dan itu sudah termasuk overthinking kalau tidak mungkin menang,” ucapnya.
Kecintaannya pada bela diri ini dimulai sejak dia menjadikan bela diri sebagai olahraga favoritnya di usia kelas enam SD. Alasan terbesarnya karena ia penasaran dan di sisi lain ia lebih semangat sebab kegiatan dilakukan bersama teman-teman. Rasa penasaran itu pun berlanjut sampai di bangku kuliah.
Kendati demikian, atas kemenangan yang ia raih, ia tak lupa mengucapkan banyak terima kasih untuk kedua pelatihnya. “Tetapi dengan arahan yang diberikan oleh official saya yang sangat keren sekali, Alhamdulillah tak disangka bisa dapat juara 1,” katanya. “Terimakasih Mas Bimantara dan Bu Salamah yang telah menjadi official saya saat perlombaan di Bandung, kalian keren sekali,” imbuhnya.
Untuk kejuaraan ini, Izza menjelaskan, bukanlah juara pertama kalinya. Sebelumnya, ia sudah pernah mendapatkan peringkat juara 1 sampai tiga. Untuk persiapan lomba sendiri, ia perlu mempersiapkan dalam menguasai teknik bela diri itu sendiri, meliputi persiapan fisik karena jika fisik lemah maka hal tersebut berpengaruh besar dalam bertanding dan persiapan mental karena menurutnya bertanding tidak hanya menggunakan kekuatan saja, tetapi diperlukan mental yang baik untuk menguasai arena bertanding.
Bertanding di masa pandemi yang belum berakhir juga menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Nur Izza. Saat pertandingan berlangsung, penonton tidak diperbolehkan berkerumun. Padahal yang sering dijumpai saat bertanding, banyak orang-orang yang memberikan semangat ke pemain di tribun. Tapi mau tidak mau, kapasitas orang di dalam GOR dibatasi.
Ia berpesan supaya rekan-rekan Umsida lain tetap semangat untuk terus berjuang mengingat perjalanan masa muda masihlah panjang. Masih banyak prestasi kejuaraan yang harus diikuti di masa yang akan datang.
Ditulis : Angelia Firdaus
Edit : Shinta Amalia Ferdaus