Umsida.ac.id – Demi mendukung implementasi program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kurikulum SMK Pusat Unggulan (SMK PK), tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) lakukan program kemitraan masyarakat melalui workshop pendampingan dan review penyusunan soal berbasis HOTS (High Order Thinking Skill) dalam bentuk in house and on the job training bagi guru di SMKN 1 Sidoarjo, Senin (28/3).
SMK Pusat Keunggulan
Program kurikulum SMK Pusat Unggulan (SMK PK) merupakan salah satu dari program Merdeka Belajar oleh Kemdikbud tahun 2021. Dalam implementasinya, guru-guru diharuskan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis project based learning (PjBL) dari dunia kerja serta dapat melakukan evaluasi pembelajaran yang sesuai, bukan menggunakan asesmen tradisional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendagogik guru serta keterampilan guru dalam membuat soal-soal evaluasi pembelajaran berbasis HOTS yang dapat mengembangkan daya berpikir kritis siswa, meningkatkan hasil belajar, dan motivasi belajar siswa.
Kegiatan yang dilakukan oleh tim Abdimas Umsida ini merupakan tahapan terpenting dalam menunjang proses asesmen yang lebih terakurasi, sehingga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih berkualitas. Dalam kegiatan ini, para guru tidak hanya diberikan pemaparan materi mengenai penyusunan soal berbasis HOTS, melainkan juga pendampingan dan review dalam menyusun soal berbasis HOTS sesuai dengan mata pelajaran yang diampu (on the Job Training).
Pada tahap pendampingan, seluruh peserta yang berasal dari guru – guru SMKN 1 sidoarjo diminta untuk menyusun soal berbasis HOTS sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Soal HOTS adalah soal pada ranah kognitif tingkat C4, C5, dan C6. Dalam proses penyusunan soal, peserta pelatihan akan didampingi oleh tim PKaMI Umsida.
“Penyusunan soal HOTS nantinya Ibu Bapak akan didampingi oleh tim PKaMI, jika ada kendala ataupun kurang memahami dalam proses penyusunan soal bisa langsung disampaikan kepada tim PkaMI,” ujar Fitria Eka Wulandari Ssi MPd, Ketua Tim PkaMI.
Dalam menyusun soal, sebagian peserta merasa kebingungan dalam menentukan soal pada kategori tingkat C4,C5, dan C6. Terlebih peserta yang mengampu mata pelajaran selain eksakta seperti Bahasa Indonesia dan Agama.
Agar dapat memudahkan memahami soal, tim PkaMI mengarahkan agar peserta melihat tabel Kata Kerja Operasional (KKO). “Untuk mengetahui soal yang dibuat termasuk tingkat C4,C5, atau C6, ibu bapak bisa melihat dari tabel Kata Kerja Operasional (KKO), tabel tersebut bisa memudahkan dalam menetukan soal yang dibuat termasuk kategori apa,” tutur Noly Shofiyah MPd MSc, salah satu narasumber kegiatan worskhop.
Dalam proses penyusunan soal, kegiatan berhasil berjalan kondusif. Peserta yang kurang memahami bisa langsung bertanya kepada tim PkaMI. Sehingga interaksi pada proses pendampingan penyusunan soal berlajan lancar. “Adanya tim pendamping seperti ini sangat memudahkan saya, karena saya sendiri masih bingung sehingga perlu arahan lebih mendalam lagi,” kata Didik, salah satu peserta pelatihan
Setelah pendampingan dan penyusunan soal selesai, soal milik peserta akan diberi feedback serta dibahas bersama terkait apa saja yang harus dibenahi oleh peserta. Karena terbatasn waktu, sehingga pembahasan soal peserta hanya sebagian saja. Sementara untuk soal yang belum direview tetap akan diberi umpan balik atau feedback oleh tim PkaMI.
Dari kegiatan on the job ini, tim Abdimas Umsida berharap agar peserta mendapat kemudahan dalam menyusun soal berbasis HOTS yang nantinya dapat mendukung pusat keunggulan serta kemampuan dan keterampilan bagi guru – guru di SMKN 1 Sidoarjo. (Shinta Amalia/Etik)
*Humas Umsida