Umsida.ac.id– Setelah keberangkatan mahasiswa dan dosen pendamping ke negeri gajah putih Thailand, Umsida lakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sekolah Islam di Thailand Selatan. Sebanyak tujuh orang mahasiswa dari universitas muhammadiyah sidoarjo (Umsida) pada bulan ini melakukan kegiatan pengabdian masyarakat Internasional di Thailand Selatan.
Tujuh orang mahasiswa tersebut nantinya akan mengajar di 5 sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas selama satu bulan. Sekolah tersebut antara lain Arrahman Wittaya School, Songkhla Technological School, Santiwit School, Miftahudeen School, dan Darussalam Al-Ilmiah yang berada di Kota Ban Na Provinsi Songkhla – Thailand Selatan.
Pada kegiatan tersebut, mahasiswa akan mengajar Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab menyesuaikan kompetensi program studi mahasiswa. Dalam program ini tidak hanya mahasiswa dari Umsida namun ada beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia yang nantinya mereka akan membaur dan bekerja sama. Mahasiswa lainnya itu berasal dari UNEJ, UNZA, UIJ, dan INAIFAS bersama sama mereka akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat internasional.
Kegiatan pengabdian tersebut diawali dengan penandatangan MoU pada tingkat Universitas, dan Memorandum of Agreement (MoA) untuk tiga program studi yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh direktur Santiwit School, Dr. Mangsod Mateh, dan lima orang kepala sekolah lainnya.
Melalui forum tersebut, Dr. Mangsod menyampaikan harapannya untuk keberlanjutan kegiatan pengabdian ini, tidak hanya berhenti sampai masa pengabdian mahasiswa selesai namun mereka juga berharap dapat mengirimkan calon mahasiswa disekolah mereka untuk belajar di Umsida.
“Kami sangat berharap untuk semester depan, kegiatan mengajar ini dapat dilakukan lebih lama. Tidak hanya satu bulan, melainkan selama 6 bulan atau 1 semester. Selain itu, bentuk kerjasama yang dilakukan dapat diperluas seperti pertukaran pelajar. Kami akan mengirim calon atau mahasiswa dari Santiwit untuk kuliah di Umsida, begitu juga sebalikanya. Dan kami juga akan memberikan bantuan pembiayaan di sini” jelasnya.
Tidak hanya itu, Dr. Mangsod dan beberapa dosen universitas di atas menyepakati untuk diadakannya pertukaran pelajar atau mahasiswa secara virtual. Begitu juga dengan dosen, sangat memungkinkan untuk melakukan pertukaran pengajar/dosen.
“Tidak hanya student exchange tetapi juga lecturer exchange secara virtual, dan research collaboration, yang dilakukan minimal satu semester” tambahnya.
Dan kesepakatan tersebut diakhiri dengan pertukaran dokumen kerjasama serta berfoto bersama sebagai bentuk persetujuan dari kedua belah pihak.
Harapan dari kedua belah pihak tentu dapat memberikan manfaat bagi keduanya. Semoga teman teman mahasiswa juga dapat memberikan sesuatu yang terkenang bagi masyarakat maupun siswa di negeri seribu pagoda itu.
Penulis (indah)
Editor (Rani Syahda Hanifa)
*Humas Umsida