Umsida.ac.id – Ketua Pusat Studi SDGs Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Intan Rohma Nurmalasari SP MP menghadiri lokakarya SDGs Indonesia Network sebagai kegiatan dalam “Proyek Penguatan Kerangka Implementasi SDGs Pemerintah Daerah”.
Acara ini digagas oleh adan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas) yang berkolaborasi dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau JICA, Jakarta (28/05/2024). Perwakilan SDGs Center dari 50 universitas di Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara ini untuk berbagai praktik terbaik, pengetahuan, dan tantangan dalam mempercepat SDGs di daerahnya.
Pada sesi pembukaan, Pungkas selaku Kepala Sekertariat Nasional SDGs Bappenas dan Okamura selaku Senior Representative JICA Indonesia menyampaikan harapan agar SDGs Center dapat menggunakan acara ini untuk berjejaring dan berkolaborasi dalam melaksanakan perannya untuk mengadvokasi pemahaman tentang SDGs kepada masyarakat dan memfasilitasi replikasi implementasi di daerah.
Di sini, embrio SDGs Center Indonesia Network telah terbentuk, memiliki misi penguatan (empowering), pengembangan (capacity building), profiling dalam ekselerasi implementasi SDGs nasional.
Baca juga: Pusat Studi SDGs Umsida Gelar Studi Banding Perdana di 2 Kampus Sekaligus
Dosen yang akrab disapa Intan ini mengatakan, “Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyatukan kekuatan SDGs Center seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan Bappenas,”.
Di acara tersebut dihadiri oleh seluruh SDGs center di Indonesia yang terdiri dari enam regional. pertama yaitu regional Sumatera, Jawa satu yang terdiri dari wilayah Jabodetabek, Jawa dua yang terdiri dari Sidoarjo, Surabaya, Malang, Jember, Yogyakarta, Jawa Tengah. Lalu regional keempat ada Bali dan Nusa Tenggara, regional kelima dari Kalimantan, dan yang keenam adalah Papua.
Dalam forum ini, lanjutnya, menghasilkan satu keputusan yakni diadakannya Asosiasi SDGs Indonesia Network. Tak hanya itu, dalam forum SDGs juga menghasilkan inovasi lain bernama RAD atau Rencana Aksi Daerah di seluruh Indonesia.
Lalu, peran JICA dalam acara ini adalah memfasilitasi pengembangan goverment RAD tersebut. Sehingga seluruh pembiayaannya telah ditanggung oleh Bappenas dan JICA.
Umsida jadi sekretaris Asosiasi SDGs Indonesia Network
Baca juga: Siap Layani Pengolahan Data, Ini 6 Program Kerja Unggulan Pojok Statistik Umsida
Ketua pusat studi SDGs Umsida sekaligus dosen prodi Agroteknologi ini juga terpilih sebagai sekretaris regional Jawa 2 yang ditentukan dalam forum ini. “Alhamdulillah, saya juga terpilih sebagai sekretaris SDGs Indonesia Network berdasarkan mufakat dari masing-masing regional. Tentu rasanya senang bercampur aduk karena mendapat amanah yang lebih besar. Namun nantinya saya akan bekerja sama dengan perwakilan SDGs Universitas Brawijaya sebagai ketua di Asosiasi SDGs Indonesia Network regional Jawa 2,”.
Dalam mengemban jabatan sebagai sekretaris Asosiasi SDGs Indonesia Network, Intan akan menjalankan beberapa tugas, seperti penguatan dan pengembangan SDGs center (capacity building), profiling, penguatan SDGs center, dan membantu pemerintah dalam RAD khususnya di regional Jawa 2.
Setelah acara ini usai, akan diadakan launching Asosiasi SDGs Indonesia Network pada tanggal 12 Juni mendatang. Hal tersebut merupakan momen dimana Bappenas akan meluncurkan asosiasi ini secara hukum. Dalam launching ini juga nantinya akan menjadi momen berkumpulnya para perwakilan antar regional dengan RAD masing-masing yang akan dikembangkan di wilayah tersebut.
Dari kegiatan ini, Intan mendapatkan beberapa pengalaman baru yang bisa ia terapkan di pusat studi Umsida mengingat bahwa pusat studi ini baru berjalan sekitar akhir tahun lalu.
Baca juga: PIK M Umsida Ajak Kader Ikuti Pelatihan Anti Narkoba dan Genre
“Yang pertama saya mendapatkan networking yang sangat luas dari seluruh perwakilan SDGs se-Indonesia. Dari forum ini juga kami belajar bersama-sama agar dapat memperjelas tujuan SDGs di Indonesia,” tutupnya.
Penulis: Romadhona S.