Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui salah satu dosennya, Drs Nurasik MM bersama dengan Santi Rahma Dewi SE MAk meluncurkan buku ajar bertajuk Pengauditan Internal dengan isi yang lengkap mulai membahas COSO, ERM hingga cara atasi Audit Kecurangan. Dalam podcast Buku Ajar Dosen (BuDosen) di kanal YouTube Library Umsida, Nurasik memaparkan berbagai manfaat dan inti dari buku ini.
Strategi Tata Kelola Perusahaan
Buku ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai pengendalian internal, audit operasional, dan manajemen risiko.
“Pada hakikatnya, setiap perusahaan diwajibkan memiliki struktur organisasi yang mencakup komite audit. Tanpa itu, perusahaan tidak bisa dikatakan memiliki tata kelola yang baik,” ungkap Nurasik.
Buku ini menekankan pentingnya keberadaan komite audit atau unit pengawasan internal sebagai salah satu indikator tata kelola yang baik. Dalam konteks Umsida, unit ini diwakili oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang bertugas melakukan audit pada berbagai aspek, termasuk strategi, operasional, keuangan, dan teknologi informasi.
COSO dan ERM dalam Audit Internal
Buku ini juga mengangkat kerangka pengendalian internal yang diakui secara global, yakni The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).
“Pemerintah Indonesia sudah mengadopsi kerangka COSO dalam pengendalian internalnya. Mahasiswa diharapkan memahami hal ini untuk menilai apakah suatu entitas telah menerapkan COSO atau belum,” jelas Nurasik.
Kerangka ini mencakup 5 komponen yang dirinci dalam 17 prinsip, memberikan landasan kokoh bagi entitas untuk mencapai tata kelola yang optimal.
Selain COSO, buku ini juga membahas Enterprise Risk Management (ERM), yang berfungsi sebagai panduan dalam mengelola risiko organisasi. Menurut Nurasik, risiko adalah elemen yang tidak dapat dihilangkan, tetapi harus dikelola dengan baik.
“Risiko itu pasti ada. Yang penting adalah bagaimana organisasi memprediksi dan mengelola risiko tersebut sesuai dengan gaya kepemimpinan,” tambah dosen Umsida itu.
Baca juga: Dari Kimia Hingga Jadi Guru Besar Manajemen di Umsida, Ini Kisah Prof Sriyono
Buku ini memberikan wawasan mengenai bagaimana pemimpin organisasi mengambil sikap terhadap risiko, baik dengan pendekatan konservatif maupun berani mengambil risiko tinggi untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam aspek profesionalisme, buku ini menyoroti prinsip independensi auditor. “Auditor harus independen dan objektif. Mereka tidak boleh ditekan oleh siapapun dan harus memiliki akses penuh ke data yang relevan,” kata Drs Nurasik. Ia mencontohkan bagaimana seorang auditor dapat mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasional, seperti di perpustakaan, dengan mengakses data secara menyeluruh.
Hal menarik lainnya dari buku ini adalah pembahasan tentang audit kecurangan. Nurasik menjelaskan bahwa audit kecurangan dilakukan ketika audit reguler menemukan indikasi penyimpangan.
“Kecurangan itu bermacam-macam, seperti kecurangan strategis atau finansial. Dampaknya bisa besar, baik dari segi kerugian finansial maupun reputasi organisasi,” tuturnya.
Buku ini juga memberikan panduan mendalam tentang bagaimana cara mendeteksi dan menangani kecurangan dengan tepat.
Lebih lanjut, buku Pengauditan Internal memberikan pedoman rinci dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
Baca juga: Menghadirkan Allah dalam Setiap Aksi: Filosofi Dzikir Muhammadiyah
“Untuk mencapai tata kelola yang baik, organisasi harus memiliki ERM, kerangka COSO, dan mampu menjabarkan lima komponen yang dibagi menjadi 17 prinsip COSO,” ujar Nurasik. Dengan pembahasan yang mendetail, buku ini menjadi referensi yang berharga bagi mahasiswa dan praktisi di bidang audit.
Buku ini bukan hanya bermanfaat bagi mahasiswa Umsida, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin mendalami tata kelola perusahaan dan pengelolaan risiko.
Kehadiran buku ajar ini menjadi bukti komitmen Umsida dalam mencetak lulusan yang kompeten di bidang audit dan manajemen.
Selengkapnya mengenai buku ini bisa anda akses di press.umsida.ac.id
Penulis: Rani Syahda