Umsida.ac.id – “Permasalahan di era krisis tahun ini adalah krisis kesehatan yang akhirnya bisa menyebabkan krisis ekonomi. Jika krisis kesehatan sudah terselesaikan, maka ekonomi akan tumbuh kembali dengan sendirinya,” ujar Dr Kumara Adji Kusuma SFill CIFP Kepala Sekretariat Universitas dan Urusan Internasional (SUUI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dalam acara symposium ikatan ahli ekonomi islam pada Sabtu (20/06).
Sejatinya, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) merupakan salah satu tombak perekonomian di Indonesia. Adanya wabah covid-19 berpengaruh terhadap roda perekonomian yang biasa dijalankan oleh UMKM. Ketidakstabilan ekonomi adanya kebijakan new normal ini diharapkan bisa menyeimbangkan antara problem kesehatan dan problem ekonomi.
“Dilihat dari data commerce, secara umum UMKM penjualan rata-rata menurun sebesar 68% karena adanya kebijakan social distancing dan kebijakan lainnya yang mengakibatkan UMKM tidak bergerak, sehingga tidak ada pertumbuhan ekonomi,” tambahnya. Ia juga menambahkan penjualan UMKM yang turun sebanyak 70%, disebabkan banyak hal seperti, market turun, kesulitan bahan baku, distribusi, dan kekurangan modal. Hal inilah yang menjadi problem UMKM. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi agar kondisi UMKM membaik.
Menurut pria yang akrab dipanggil Adji ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk penguatan ekonomi oleh UMKM. Salah satunya adalah dengan menerapkan ekonomi kerakyatan yang meliputi takaful dan ta’awun, yang mana kita saling menjamin dan menolong karena itulah yang menjadi sumber kekuatan negara. Bagi pihak perusahaan mereka bisa melakukan flantropi dan CSR (Corporate Social Responsibility). Berikutnya adalah kemandirian dalam pemenuhan barang konsumsi dengan cara stop impor dan membuka lapangan kerja dan menjadikan UMKM menjadi pemeran utama dalam sektor real.
Pada akhir sesi, ia memberikan tips aman UMKM dalam menghadapi new normal, “Agar tetap aman, pelaku UMKM harus tetap tenang menghadapi new normal, menjamin liquiditas yang prudent, UMKM harus mampu beradaptasi dan melihat celah peluang dengan cepat, dan UMKM tetap melakukan investasi,” terangnya.
ditulis : Iis Wulandari