peningkatan literasi anak

Hanya 10% dari 51 Juta Siswa di Indonesia Siap dengan Dunia Literasi Digital, Keluarga Pemegang Peran Penting

Umsida.ac.id – Saat ini, perkembangan dunia digital melaju dengan. Dengan adanya teknologi digital, kegemaran literasi pada anak perlu digalakkan kembali agar mereka dapat tumbuh dan mendapat ilmu pengetahuan dari literasi digital yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Dr Adin Bondar MSi, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional menjelaskan pentingnya literasi pada anak dan pembudayaan kegemaran membaca dari berbagai jenjang usia. Ia menjelaskan bahwa lingkungan keluarga merupakan hal yang paling krusial bagi seorang anak untuk mengenal dunia digital.

Lihat juga: 10 Hal Wajib Kamu Tau di Era Literasi Digital

“Pranata sosial pertama dalam tumbuh kembang anak adalah membiasakan ayah dan bunda menjadi panutan dalam membangun iklim dan lingkungan keluarga gemar membaca,” Ujarnya dalam Workshop Komunitas Literasi dan Pegiat Literasi Provinsi Jawa Timur.

Untuk memulai penerapan tersebut, ujarnya, dapat dimulai dari komunikasi antar orang tua yang lembut dan mendidik anak agar mereka bisa dengan mudah mengenali literasi digital. Kebiasaan ini sangat penting dikenalkan kepada anak di usia dini seperti pada balita hingga remaja. Dalam pemaparan materinya, Dr Bondar menjelaskan tentang penanaman kegemaran membaca pada anak.

peningkatan literasi anak

Pembudayaan Literasi pada Balita Hingga Golden Age

Di usia ini (0-5 tahun), 100 miliar neuron berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, dibutuhkan rangsangan psikososial berupa pengenalan gambar, mendongeng, membaca buku nyaring, bermain dan berkunjung ke perpustakaan. Selain itu, bisa juga dengan memberikan keteladanan kegiatan membaca di rumah dengan cara memberikan buku bergambar. Jika hal ini tidak digalakkan, anak akan mengalami antrofi yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak.

Lihat Juga :  Memperkokoh Persatuan di Tahun Politik dan Tantangan Demokrasi
Pembudayaan Literasi pada Anak-anak Hingga Remaja

Pada usia 6-17 tahun, pendidikan dikembangkan dengan cara membiasakan membaca dengan memanfaatkan fasilitas di perpustakaan, mengikuti kompetisi, dan penyelesaian tugas-tugas sekolah di perpustakaan, serta meluangkan waktu membaca buku setiap hari.

Selain di lingkungan keluarga, pengembangan budaya dan kegemaran ini bisa didapatkan anak di masyarakat dan tempat pendidikan. Di masyarakat, mereka dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjadikannya sebagai ruang terbuka.

Lihat juga: Idenya Dipandang Sebelah Mata, Peraih Pendanaan PKM-K 2023 Ini Sukses Jadi Pebisnis Visioner

Sedangkan di tempat pendidikan, peningkatan literasi bisa dilakukan dengan cara pengembangan tata kelola satuan pendidikan. Hal ini dapat menciptakan iklim dan lingkungan yang mendukung kegemaran dan kebiasaan pada siswa dan guru.

peningkatan literasi anak

Selain manfaat pada anak, membiasakan budaya ini di lingkungan keluarga juga bermanfaat bagi orang tua, diantaranya:

– Menjaga otak agar tetap aktif dan mencegah penyakit alzheimer dan demensia
– Mengurangi tingkat stres dan mencegah depresi
– Melatih fokus dan perhatian sehingga Pikiran menjadi lebih rileks
– Meningkatkan kualitas tidur
– Membuat umur lebih panjang

Lihat juga: Menepis Stereotip Atlet Bela Diri Perempuan dari 2 Mapres Umsida

Oleh karena itu di masa bekerja dan lansia, kegiatan membaca harus terus dikembangkan. Di samping meningkatkan wawasan dan keterampilan, membaca juga dapat menstimulasi mental, merangsang otak dan terhindar dari berbagai penyakit.

Penulis: Romadhona S

Berita Terkini

S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By

Riset & Inovasi

alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By

Prestasi

S2 Ilmu Komunikasi Umsida, perguruan tinggi
Umsida Masuk Jajaran Perguruan Tinggi dalam THEs University Impact Rankings 2026
October 15, 2025By
teknik mesin Umsida juara 1 lomba nasional
Teknik Mesin Umsida Raih Juara 1 Lomba Prototype LNT-RBM 2025
October 10, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By