Umsida.ac.id – Dekan Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Wisnu P Setiyono SE MSi PhD didapuk menjadi pembicara dalam Seminar Regional yang digelar oleh Program Studi S2 Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Selasa (19/01). Acara yang dilakukan virtual melalui zoom meeting bertema “Pengembangan Potensi dan Ekonomi Lokal Menuju Sidoarjo MAS (Maju, Aman, Sejahtera)”. Dalam sesinya, pria yang akrab disapa Wisnu ini memberikan pemaparan tentang daya saing UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Sidoarjo berdasarkan implementasi Good Corporate Governance Practice.
Melihat kondisi UMKM Sidoarjo, Wisnu menyampaikan bahwa Sidoarjo merupakan daerah penyangga satelit dari Jawa Timur. “Sebagai Kabupaten satelit maka pengembangan di Sidoarjo sangat pesat, baik dari segi pekerjaan, usaha, maupun pendidikan. Pada dasarnya, Tata kelola sendiri merupakan kontrol dari pemilik terhadap pengelola usaha,” ujarnya.
Diharapkan para pelaku usaha mau untuk memberikan biaya, apabila menginginkan keuntungan yang besar. Pria lulusan Victoria University Australia ini mengungkapkan ada asosiasi atau satu klaster. “Klaster tersebu bertujuan agar tidak adanya persaingan yang frontal dalam satu wilayah. Yang paling penting dalam sistem tata kelola ini adalah pemisahan antara pengelola dengan yang mengawasi,” ungkapnya.
“Sekarang ini akses dari UKM ke lembaga pembiayaan misalnya perbankan, juga penting dalam mencari sumber – sumber modal yang baru. Oleh karena itu perlu untuk mengelola UMKM terutama dari kelayakan sektor perbankan,” imbuh Wisnu. Banyak sekali pemisahan – pemisahan seperti laporan keuangan sudah diterapkan secara ketat, sehingga kontrol pemilik terhadap usahanya sudah berjalan dengan baik.
Diakhir sesinya, Wisnu menjelaskan beberapa hal yang paling penting dalam tata kelola daya saing UMKM. “Pertama, pertanggungjawaban. Dimana segala macam aktivitas harus dipertanggungjawabkan apabila ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kedua, kemandirian profesionalisme juga sangat dibutuhkan. Ketiga, kepercayaan. Keempat, rasa keadilan terhadap usaha – usahanya. Hal tersebut dilakukan supaya UMKM dapat berkembang,” pungkasnya.
Penulis : Anis Yusandita
Edit : Etik Siswati