Umsida.ac.id – Riset dan penelitian merupakan salah satu bagian dari proses yang ada di perguruan tinggi. Salah satu dosen Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Ir Jamaaludin MM berhasil mendapatkan pendanaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Adapun judul yang telah disetujui untuk mendapatkan hibah pendanaan program ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebagai Sistem Pembuat Garam dengan Kontrol Jarak Jauh Internet of Things (IoT).
Baca juga: Ini Alasan Mahasiswa PBI Pilih Bali Untuk Praktek Business English
Hibah penelitian tersebut bernama program riset dan inovasi Indonesia maju gelombang 4 deputi bidang fasilitas riset dan inovasi BRIN. Selanjutnya Dr Jamaludin menceritakan proses awal Ia mendapatkan pendanaan riset ini.
Awal mengikuti program
“Alhamdulillah saya senang mengutak atik, membuat sesuatu yang baru. Ini merupakan salah satu kesempatan yang saya dapatkan karena sempat beberapa kali saya mengajukan riset namun tidak diterima,” Ucapnya.
Ketika melihat adanya kesempatan yang diberikan oleh BRIN, Dr Jamaaludin bergegas menyusun proposal penelitian. Ia menyusun proposal tersebut dengan teliti, “Dalam penyusunan proposal itu yang paling penting mengikuti template dan aturan yang telah diberikan. Jadi apa yang diminta harus kita penuhi Jangan sampai ada yang terlewat,”.
Baca juga: Fun Learning dari Salah Satu Mata Kuliah PBI Umsida
Setelah penyusunan proposal selesai, Dr Jamaaludin mengumpulkan penelitian tersebut sekitar akhir tahun 2022. Menurut informasi yang ia terima, pengumuman proposal penelitian akan dilakukan pada akhir 2022 atau awal tahun 2023. Namun hingga pertengahan tahun, Dr Jamaaludin tidak menerima informasi tersebut sehingga ia mengira bahwa penelitian yang diajukan tidak disetujui. Namun menjelang akhir tahun 2023, penelitiannya disetujui.
Dalam mengerjakan penelitian BRIN ini, peneliti harus berkolaborasi dengan dosen perguruan tinggi atau lembagai lainnya. Dr Jamal sendiri bekerja sama dengan dosen ITS untuk membuat penelitian ini. Dalam riset ini, Dr Jamaaludin melakukan penelitian tentang bagaimana penggunaan PLTS bisa dimaksimalkan untuk menghasilkan garam.
Alasan memilih riset dengan tema PLTS
Selanjutnya, Dr Jamaaludin menjelaskan alasan mengapa ia menulis riset tentang PLTS, “Saat ini, sinar matahari yang ada di Indonesia memiliki curah 4,82 kilowatt jam per meter persegi yang mana ini belum kami ambil secara maksimal. Hanya 30% yang bisa kita manfaatkan,” Terangnya.
Dengan kondisi ini, lanjut Dr Jamaal, merupakan suatu tantangan tersendiri bagi para ilmuwan dan akademisi tentang bagaimana porsi matahari ini baik sinar maupun panasnya bisa dimanfaatkan secara maksimal. Inilah yang membuat Dr Jamaal dan timnya terdorong untuk senantiasa mengadakan riset yang berkaitan dengan matahari.
Bidang tenaga surya sepertinya sudah menjadi bidang dosen Teknik Elektro ini untuk dijadikan objek penelitian. Hal tersebut terbukti karena di penelitian sebelumnya, Dr Jamaal juga memiliki banyak riset yang berkaitan dengan tenaga surya. Namun risetnya memiliki pemanfaatan yang berbeda, seperti untuk menggerakkan pompa air atau sebagai sumber cahaya darurat saat bencana.
Baca juga: Aksi FPIP Umsida Adakan Penggalangan Dana untuk Palestina, Terkumpul 3,7 Juta
“Dari beberapa penelitian saya, itu saya berpikir bahwa saat kita melihat sesuatu yang tidak sempurna atau masih bisa berinovasi tentang suatu hal, maka kita bisa menjadi orang yang bisa mengembangkan potensi tersebut sehingga bisa bermanfaat untuk kemaslahatan umat,” Pungkas Dr Jamaaludin dengan bersemangat.
Penulis: Romadhona S.