Umsida.ac.id– Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) merupakan lembaga yang berperan sebagai penghimpun, pengelola dan penyalur dana di bawah naungan Muhammadiyah.
Tim PKM Umsida Majukan Lazismu
Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Lazismu yang dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan, yaitu tidak adanya kebijakan terkait pengendalian internal dan branding digital fundraising yang belum berjalan.
Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar dedikasi kepada persyarikatan Muhammadiyah di kantor Lazismu Jawa Timur dengan dana dari Riset Muhammadiyah VII tahun 2024.
Tim PKM Umsida ini diketuai oleh Ruci Arizanda Rahayu SE MSA Ak CA CRP dengan anggota 2 (dua) dosen yakni Sarwenda Biduri SE MSA dan Bayu Hari Prasojo SSi MPd serta 2 (dua) mahasiswa aktif Umsida.
Baca juga: Bela Palestina, Ini 8 Poin Pernyataan Sikap dari Forum Rektor PTMA
Ruci Arizanda bersama tim memberikan pendampingan penyusunan dokumen kebijakan sistem pengendalian internal pada operasional Lazismu Jawa Timur, pada tanggal 29 Februari 2024 dan 02 Mei 2024.
Selain itu, tim PKM Umsida juga melakukan branding digital fundraising Lazismu Jawa Timur sebagai informasi yang menghubungkan antara Lazismu dengan masyarakat maupun donatur.
“Digital fundraising merupakan aksi penggalangan dana dengan menggunakan sarana berbasis web sehingga dapat diakses oleh para calon donatur melalui komputer dan alat elektronik lain,” Ungkap Ruci Arizanda.
Harapan dari Tim PKM Umsida dengan memperkenalkan branding digital fundraising, Lazismu Jawa Timur dapat mencakup para muzakki dari mana saja untuk berzakat, karena selama ini belum terealisasi secara maksimal.
Baca juga: Dosen Umsida Jadi Narasumber Konferensi Internasional, Future Education
“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tentunya sangat membantu Lazismu dalam kegiatan operasional dan juga branding digital fundraising dapat membuat kami lebih mudah dalam berinteraksi dengan masyarakat sehingga ke depannya diharapkan banyak donatur yang tertarik untuk mendonasikan dananya ke Lazismu Jawa Timur,” jelas Muhammad Masrukh ST selaku sekretaris Lazismu.
Ruci Arizanda Rahayu sebagai ketua tim pengabdian kepada masyarakat Umsida menjelaskan bahwa adanya kebijakan sistem pengendalian internal tentunya akan memudahkan Lazismu dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, salah satunya pencatatan penerimaan dan dengan adanya branding digital fundraising dapat membuat Lazismu Jawa Timur semakin dikenal oleh masyarakat.
“Semoga dengan adanya pendampingan ini, Lazismu Jawa Timur mendapatkan kemudahan dalam pencatatan operasionalnya” Tandas Ruci Arizanda Rahayu.
Editor: Rani Syahda