Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kajian Ramadan online, Selasa (12/5). Kajian kali ini membahas tentang peningkatan kualitas sumber daya umat islam diera Covid 19 melalui sosial politik. Dampak pandemi Covid-19 bagi kehidupan masyarakat sangatlah besar. Persebarannya terjadi di seluruh Indonesia dengan Pulau Jawa sebagai wilayah terdampak paling besar. Mobilitas masyarakat di berbagai provinsi juga menjadi terbatas karena pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), blokade jalan oleh aparat keamanan, dan pengurangan jam operasional pasar dan tempat bisnis lainnya. Hal tersebut mengakibatkan kegiatan ekonomi, sosial-kemasyarakatan bahkan politik pun terhambat.
Pada kesempatan kali ini, Prof Achmad Jainuri MA PhD, ketua Badan pengawas Harian (BPH) umsida didapuk sebagai pembicara kajian Ramadan. Ramadan kali ini umat muslim di Indonesia mengalami banyak ujian diantaranya adalah belum maksimalnya peran mereka dalam menentukan arah kehidupan bangsa.seperti Internal. Seperti, dalam wilayah Politik:, tidak menyatunya kepentingan politik umat dalam memperjuangakan tegaknya Negara ideal. Kemudian dari segi ekonomi terdapat kecenderungan beralihnya profesi, pedagang ke pegawai dan politik. Kemudian di bidang agama adalah konflik dalam urusan khilafiyah, ekspresif yang berlebih dalam simbol-simbol tertentu.
Selain itu, belum maksimalnya peran dalam menentukan arah kehidupan bangsa juga dipengaruhi oleh factor eksternal. Salah satunya adalah politik memperlemah potensi umat Muslim dengan adanya politik, powerlessness dimana sejak jaman belanda hingga sekarang, politik Islam sangat lemah di Indonesia. Sedangkan dari bidang ekonomi, banyak kebijakan ekonomi yang menguntungkan kelompok minoritas. Di bidang social budaya, terdapat meaninglessness budaya Islam dan nasional sehingga tidak memiliki arti apabila dihadapkan dengan budaya Barat modern. Yang terakhir adalah dalam bidang agama dimana labelisasi Islam dan Muslim yang tidak proporsional: terorisme, wahabisme, radikalisme, ujaran kebencian, penghilangan istilah kafir.
Menutup kajian Ramadan, Prof Achmad Jainuri MA PhD menyampaikan jika kerusakan sosial itu proses terjadinya lama, karena itu untuk recovery memerlukan waktu yang lama. Peran kita semua hanya terlibat dalam proses recovery, bukan menikmati hasil recovery itu. (Etik Siswati Ningrum)