Umsida.ac.id – Kepala Kopertais Wilayah IV, Ahmad Zainuri hadir dalam wisuda ke-40 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang diselenggarakan secara hybrid di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kampus 1 Umsida, Sabtu (29/10). Acara wisuda kali ini meluluskan sebanyak 1211 wisudawan Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana.
Dalam sambutan yang dibawakan dengan ringan namun penuh makna, Prof Ahmad Zainuri mengatakan bahwa Muhammadiyah menjadi satu satu organisasi Islam yang memang sejak dulu memiliki kehandalan sejarah di bidang amal usaha, salah satunya di bidang pendidikan.
“Sehingga nyaris tidak ada lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah yang itu tidak menjadi jaminan mutu. Kalau ada bangunan kemudian distempel lembaga pendidikan Muhammadiyah itu public trust sudah terbentuk,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ahmad Zainuri menambahkan, Muhammadiyah juga hadir sebagai gerakan pembaharuan sekaligus bagian dari gerakan pencerahan. Dan menurutnya, situs pembaharuan dan situs pencerahan yang paling utama selalu di lembaga pendidikan.
Dalam kesempatan itu ia berharap agar adanya perbedaan tidak lantas menjadikan cikal bakal permusuhan dan konflik. “Saya kira hal hal ini pada akhirnya harus selesai, karena kita sebagai satu bangsa, dan taruhan kita di masa depan,” ujarnya.
“karena Muhammadiyah, Umsida dan juga dosen-dosen hebatlah kita dididik bahwa di atas segala-galanya kita ini adalah manusia yang sama. Seluruh sejarah kita adalah sejarah yang ditulis dengan pembaruan dan seluruh kisah kita harus kita tulis dengan pencerahan. Dan itulah Muhammadiyah,” imbuhnya.
Sambutan Ahmad Zainuri dihujani tepuk tangan dari para hadirin karena pantun yang dibawakannya. “Jika kalian suka minum jamu, jangan lupa mengaduknya dengan kayu. Sekarang wisuda, mungkin setelah ini kita jarang bertemu. Tapi tetaplah, aku tetap I love you,” pungkasnya.
(Realita Langgeng)
*Humas Umsida