umsida.ac.id – Program Kerja Kuliah Nyata Pencerahan (KKN-P) 2020 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sudah resmi ditutup di pelataran kantor Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, pada Minggu (8/3).
Pengumuman hasil lomba dan pemberian penghargaan merupakan serangkaian dalam acara ini. Salah satu yang menjadi pemenang dalam lomba program KKN-P ini adalah Kelompok KKN-P Desa Bendunganjati yang terletak di kecamatan Pacet. Kelompok ini berhasil memenangkan dua kategori lomba. Pertama, menjadi kelompok KKN-P terbaik. Kedua, inovasi produk terbaik.
Ditemui selesai acara, Natario Okta Farezi, Koordinator Desa KKN-P Bendunganjati mengatakan bahwa kemenangan ini diraih karena sebuah kekompakan. “Awalnya kami pesimis, kami sempat tidak menyangka bahwa kami berhasil menang dua kali. Tentunya senang sekali bisa diapresiasi seperti ini,” ujarnya.
Inovasi produk kelompok ini berbahan dari ketela, yang bernama Somla dan Justel. Somla merupakan siomay ketela yang dicampur dengan ayam. Sedangkan Justel adalah jus tela berbahan ketela ungu. Harga produk tersebut masing-masing Rp 5000.
Pria yang akrab disapa Farezi ini mengatakan, “Membuat produk ini tidak mudah, pertama kali kami mencoba makanan yang bahan aslinya memang hasil pendapatan masyarakat yakni ubi. Kami harus membuat produk baru yang bisa membantu ekonomi masyarakat Bendunganjati. Tentunya produk yang benar-benar langka, tapi banyak disukai.”
Farezi menambahkan, “Proses menemukan produk ini butuh waktu yang lumayan. Mungkin sudah rejeki ya. Awalnya, kami membuat steak ketela, tapi gagal. Mencoba membuat tape ketela, tapi gagal. Kemudian kami memiliki ide siomay ayam dicampur ketela, dan hasilnya enak.”
Akhirnya, sambung Farezi, kami membuat siomay ketela dan memberi nama Somla. “Pasangan makanan itu minuman, kami juga memproduksi minuman yang bahan aslinya dari ketela juga, yang akhirnya terciptalah jus telo bernama Justel,” tuturnya.
“Kami datang ke sini membawa kurang lebih 60 pcs Somla dan Justel. Belum selesai acara, tapi produk kami sudah habis tidak tersisa. Senang sekali rasanya bisa pulang membawa penghargaan menjadi pemenang, meskipun tidak terpikirkan bisa menang,” pungkasnya.