Umsida.ac.id – Desa Wangkal, Krembung, Sidoarjo, menjadi lebih hidup dari biasanya pada Sabtu malam, (17/08/2024). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu Kelompok 13 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (KKN-T 13 Umsida) berhasil menarik perhatian warga desa dengan menggelar nonton bareng (nobar).
Baca juga: Kelompok 52 KKN-P Umsida Buat Program Wisata Pendakian Gunung Tumpeng
Tujuan nobar bersama warga
Mulai dari orang tua hingga anak-anak, mereka berkumpul di komplek masjid Mujahidin. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga untuk mengembalikan adab dan moralitas anak-anak serta memberikan edukasi untuk bijak dalam hidup di era globalisasi.
Praditya Berlianto, mahasiswa KKN-13 yang bertindak sebagai ketua panitia kegiatan ini mengatakan bahwa kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan dua manfaat bagi warga.
Yang pertama , katanya, yaitu sebagai sarana hiburan yang cukup jarang ditemui di tempat ini. Tak hanya itu, dari kegiatan nobar ini juga bisa memberikan memberikan pesan moral dan motivasi kepada penonton.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada warga desa Wangkal yang telah menyambut acara ini dengan antusias.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat desa Wangkal dan memberikan inspirasi positif bagi generasi muda.” ucap Praditya.
Warga berbondong-bondong untuk nobar
Penayangan film dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Namun sejak maghrib, masjid Mujahidin sudah dipenuhi oleh warga desa dan anak-anak TPQ.
Anak-anak dengan wajah ceria berlari di sekitar masjid, sementara orang tua dan pengurus TPQ membantu menyiapkan tikar dan snack untuk duduk dan menonton bersama.
Warga di desa Wangkal tampaknya sangat antusias menyambut acara ini, karena acara nobar semacam ini jarang terjadi di desa mereka.
Ketua ranting Aisyiyah di desa Wangkal menyatakan, “Acara nobar gini bagus sekali. Apalagi jika di akhir sesi pemutaran film kita berdiskusi bersama,”.
Film pendek yang diputar
Terdapat lima film pendek yang diputar dalam nobar kali ini, diantaranya:
Topi
Film ini menekankan betapa pentingnya mengajarkan subasita, atau sikap sopan santun, sejak usia dini. Dengan menanamkan nilai-nilai ini pada anak-anak, mereka akan tumbuh menjadi orang yang baik dan dapat meneruskan nilai-nilai ini kepada generasi berikutnya.
Kabar Anget
Film ini membahas bagaimana hal-hal kecil dapat menyebabkan kekacauan besar jika media sosial digunakan dengan tidak bijak.
Sepatu Septu menggambarkan perjuangan seorang Ibu bernama Juminten yang mencoba membelikan anaknya, Septu, sepatu baru agar dia tidak diganggu di sekolah.
Dalam film ini, Juminten menghadapi tantangan ketika dia menerima tawaran kerja di Jakarta yang dapat mengubah kehidupan keluarganya tetapi juga mengharuskan dia meninggalkan anaknya.
Surat dari Ibu
Menceritakan tentang pengorbanan seorang ibu yang anaknya tidak pernah mengakui. Ibunya selalu meminta maaf kepada anaknya, meskipun dia sering mengeluarkan kata-kata kasar.
Film ini menampilkan cinta dan pengorbanan seorang ibu yang tidak pernah pudar meskipun sikap anaknya membuatnya terluka.
Tilik
Dari film ini menunjukkan bagaimana gosip dan prasangka dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dengan menggabungkan humor dengan realitas sosial.
Mahasiswa dan warga
Mahasiswa KKN-T Umsida yang terlibat dalam kegiatan ini merasa senang dan bangga bisa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Masjid Mujahidin menjadi hening selama film berlangsung. Setiap adegan dalam film tampaknya menarik perhatian penonton. Beberapa orang tertawa, dan ada juga yang terharu.
Baca juga: KKN-P 31 Bersihkan Destinasi Wisata Agro Lembah Kecubung, Harap Pengunjung Self Service
“Saya suka dengan filmnya apalagi yang judulnya Tilik dan Kabar Anget. Ceritanya lucu dan cocok untuk ibu ibu seperti kita, bisa kita gunakan sebagai pelajaran,” ungkap Indun, warga desa yang ikut menonton.
Ia juga berharap setelah kegiatan ini berakhir, kegiatan serupa dapat dilakukan lagi di masa mendatang. Karena selain berfungsi sebagai hiburan, mereka juga dapat berfungsi sebagai alat edukasi yang efektif bagi Masyarakat dalam memanfaatkan teknologi dengan bijak.
Setelah setiap film ditayangkan, Mahasiswa KKN-T juga mengadakan sesi tanya jawab singkat. Mereka mengajak warga untuk berbagi jawaban dan mengambil pelajaran dari film yang baru saja mereka tonton, sehingga sesi tanya jawab ini berjalan interaktif dan banyak warga yang memberikan jawaban yang benar.
Tentu saja, mahasiswa KKN-T memberikan hadiah untuk setiap jawaban yang benar.
Penulis : Khusnia
Penyunting: Romadhona S.
