Umsida.ac.id – Menjadi mahasiswa yang mampu berprestasi merupakan sebuah kebanggaan. Beragam kesempatan untuk mengembangkan soft skill dan hard skill mahasiswa di berbagai bidang telah didukung penuh oleh perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Muhammad Ardi Ferdiarto, mahasiswa Program Studi (Prodi) Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Umsida menjadi salah satu yang berhasil mewujudkan capaian pengembangan hard skill melalui kompetisi Cabang Olahraga (Cabor) jujitsu. Ia berhasil mengharumkan nama Umsida sebagai juara 2 Newaza Upper 17 kelas A Kejuaraan Unesa Open XV, Jumat- Minggu (10/12).
Kepada tim jurnalis Umsida, Ardi mengaku bangga atas keberhasilannya tersebut. “Alhamdulillah saya merasa bangga dan sangat bersyukur atas usaha yang sudah saya lakukan untuk berlatih hingga bisa menjadi juara seperti apa yang baru saja saya peroleh saat ini,” tuturnya.
Sederet proses seleksi telah dilalui Ardi, mulai dari berlatih selama 4 jam setiap 2-3 hari dalam seminggu, tahap uji coba timbang berat badan, pemanasan sebelum bertanding, hingga bertanding dengan berbagai mahasiswa dari beragam perguruan tinggi. “Lawan saya ada dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag),” jelasnya.
Mahasiswa semester 1 itu mengungkapkan ketertarikannya dengan cabor jujitsu sudah ada sejak SMA. “Karena di dalam latihan jujitsu kita bisa mendapat ilmu sekaligus teman,” ungkap pemuda yang juga pernah menjuarai kejuaraan Unesa Open ke XIII tingkat nasional.
Menurut pemuda yang juga tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) jujitsu tersebut, kecintaannya dengan olahraga satu ini juga timbul karena lingkungan pertemanan yang menyenangkan. “Saya juga betah di organisasi jujitsu karena teman-teman saya baik, ceria, dan tidak terlalu terpaku dengan hal-hal serius terus-menerus. Jadi latihan itu tidak bosan,” imbuhnya.
Kedepannya, Ardi berencana akan memaksimalkan potensinya dengan terus berlatih hingga mampu menjadi juara di tingkat yang lebih tinggi. Ia berpesan agar mahasiswa lainnya bisa mengenali dirinya sendiri dan percaya dengan kemampuan dan bakatnya. “Karena yang tau bakat dan kemampuan diri itu kita sendiri, kembangkan potensi itu, percaya bahwa usaha dan doa tidak akan mengkhianati hasil,” pungkasnya.
Ditulis : Shinta Amalia Ferdaus