Umsida.ac.id – Tingkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar, tim Riset Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) berkolaborasi dengan UTAR (University Tunku Abdul Rahman) Malaysia melakukan penelitian pengembangan pembelajaran berbasis VR (Virtual Reality) di SD Muhammadiyah Kreatif Bangil Pasuruan.
Penelitian tersebut merupakan rangkaian dari pelaksanaan hibah internal (kerjasama luar negeri Umsida tahun 2024), diketuai oleh Dr Yuli Astutik MPd bersama anggotanya Dr Rahmania Sri Untari MPd dan Fitria Wulandari MPd, sedangkan Ms Farhana Early Childhood Education dari UTAR Malaysia.
Yuli Astutik menjelaskan kalau pemilihan penelitian pengembangan berbasis VR di SD Muhammadiyah Kreatif Bangil ini bukan hanya didasarkan pada faktor praktis, tetapi juga pada pertimbangan akademis dan relevansi.
Sekolah ini menawarkan lingkungan yang mendukung inovasi, keberagaman siswa, kebutuhan akan metode pembelajaran baru. Termasuk infrastruktur yang memadai, dan potensi dampak positif bagi komunitas pendidikan.
Tingkatkan Kualitas Belajar Bahasa Inggris dengan Media VR
“Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari sekolah ini, kami yakin bahwa proyek ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris dan menjadi model bagi pendidikan di Indonesia,” jelas Yuli Astutik.
Ia menjelaskan, kalau penggunaan teknologi VR dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk terlibat secara lebih aktif, dan merasakan langsung konteks penggunaan bahasa. Ini adalah langkah maju dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan efektif.
“Dengan adanya dukungan penuh dari pihak sekolah dan para guru, implementasi media ini berjalan lancar, dan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap proses pembelajaran,” jelas Yuli Astutik dari FPIP Prodi Bahasa Inggris.
Baca juga: 15+ Hal yang Dipelajari di Jurusan Teknik Elektro
Jadi, penelitian ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih imersif dan menarik bagi siswa. Dengan menggunakan teknologi VR, siswa dapat belajar Bahasa Inggris melalui simulasi yang realistis dan mendalam.
“Misalnya, mereka bisa merasakan suasana taman yang interaktif di mana mereka dapat mempelajari kosakata baru seperti ‘soil’, ‘butterfly’, ‘broom’, dan lain-lain. Pengalaman belajar yang imersif ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap Bahasa Inggris,” jelasnya.
Yuli dan timnya berharap, bahwa penelitian ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dalam mengadopsi teknologi terbaru untuk pembelajaran.
“Kami berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar, menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan global dengan kemampuan bahasa yang kuat,” harapnya.
“Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya berfokus pada pengembangan media, tetapi juga pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Melalui pendekatan imersif yang inovatif, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih efektif dan menyenangkan, membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.
Baca juga: Lepas Mahasiswa KKN Kemitraan Internasional, Rektor Umsida: Kita Harus Punya Mimpi
Sementara itu Kepala SD Muhammadiyah Kreatif Bangil Pasuruan, Marisa Izzah MPd sangat merespon baik atas program penelitian pengembangan pembelajaran berbasis VR Tim Umsida di sekolahnya.
Menurutnya, kalau penggunaan teknologi VR ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pembelajaran bahasa Inggris yang lebih menarik bagi siswa, sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini yang sudah penuh dengan teknologi.