umsida.ac.id – Bantuan monitor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diberikan kepada Warga Dusun Pucukan, Desa Gebang, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo berdampak besar terhadap kehidupan mereka sehari-hari . Bantuan yang merupakan bentuk Pengabdian masyarakat (Abdimas) ini dilakukan oleh dosen fakultas teknik elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Jaamaludin pada minggu
(3/5).
Teknologi monitor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan menggunakan android (gadget) dimanfaatkan untuk meringankan beban biaya tagihan listrik. Sejatinya, dusun Pucukan, Desa Gebang, terletak di Ujung Timur wilayah Kabupaten sidoarjo. Untuk menjangkau kampung yang berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Delta ini, harus menggunakan perahu melalui Dermaga Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo.
Jalan lainnya yang bisa ditempuh adalah menggunakan kendaraan roda dua. Namun jalan yang harus dilalui cukup berat lantaran harus melalui jalan setapak yang kanan kirinya terdapat tambak ikan.
“Di Dusun Pucukan ini terdapat sebuah masjid yang menjadi tempat ibadah warga. Nah, peletakan awal untuk alat ini di masjid kampung, karena pengoperasionalan masjid membutuhkan tenaga listrik. Sekarang terpasang 1.300 Volt Ampere (VA),” ujarnya.
Doktor yang juga mantan Kaprodi Teknik Umsida ini memaparkan dengan daya itu, biaya per bulan untuk pembayaran listrik rata-rata menghabiskan biaya sebesar Rp 150.000. Karena itu, banyak warga termasuk pengurus masjid yang keberatan. Apalagi, biaya pembayaran listrik itu berasal dari uang patungan warga lantaran biayanya harus ditanggung warga agar aliran listrik tetap beroperasi.
“Sementara beberapa tahun lalu ada Solar Cell yang terpasang di atas atap Masjid itu untuk meringankan biaya listrik. Namun, sayangnya kini sudah tidak berfungsi lagi alias rusak,” imbuhnya.
Karena itu, dirinya menangkap permasalahan ini untuk diselesaikan. Yakni dengan melakukan pembenahan dan pemasangan unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbaru. PLTS ini dilengkapi dengan sistem monitoring jarak jauh yaitu dengan menggunakan sistem Android. Sekarang sistem PLTS jarak jauh itu sudah dipasang di Masjid Baitul Muttaqin Pucukan itu.
“Nah, setelah diujicobakan, masyarakat setempat dapat menikmatinya dengan baik. Mulai sekarang penerangan itu Masjid sudah murni menggunakan PLTS berikut 1 lampu jalan yang berada di depan masjid itu,” tegasnya.
Ia menambahkan, fungsi monitoring PLTS jarak jauh, digunakan untuk mengetahui apakah sistem PLTS itu masih berjalan dengan baik atau mengalami kerusakan.
“Kalau pun ada kendala (kerusakan), maka seketika itu juga dapat diatasi dengan lebih cepat. Karena langsung terdeteksi dalam laporan di Android itu,” pungkasnya.
*Etik siswatiningrum