Umsida.ac.id – “Rasanya benar-benar nggak nyangka banget, berasa kayak sebenarnya yang dapet ini seharusnya bukan saya. Tapi alhamdulillah dengan semua usaha saya, akhirnya keinginan awal kuliah untuk mendapatkan penghargaan cumlaude terkabulkan, terpenting penghargaan ini saya tunjukkan kepada kedua orang tua dan semuanya bahwa saya ini bisa,” ujar Khusnul Khatimah kepada jurnalis Umsida, Selasa (25/10).
Sukses dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dalam wisuda ke-40 tahun 2022, mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini mengaku begitu berbahagia. Meskipun berasal dari keluarga yang sederhana, namun berkat tekad dan dorongan orang tuanya yang mengingingkan semua anaknya bisa menjadi sarjana, ini memacu semangat Khusnul mewujudkan impiannya.
Daftar kuliah karena iseng ingin dapat beasiswa, lanjut Khusnul, namun ternyata justru lulus di jurusan yang tidak diinginkan. ” Tapi saya sudah terlanjur nyemplung, maka saat itulah saya harus berenang, di situlah support orang tua yang selalu menguatkan saya, hingga akhirnya terbesit rasa ingin menuntaskan kuliahku untuk mereka,” sambungnya.
Proses berkuliah di kota perantauan yang tidak mudah,kata perempuan asal Lamongan ini ia sering menangis karena harus bisa survive dengan keadaan. “Saya kuliah sambil bekerja agar tak membebani kedua orang tua saya untuk biaya hidup di kota rantau, meski untuk biaya kuliah masih ditanggung mereka,” tuturnya.
Semua proses kuliah itu nyatanya berhasil dilalui Khusnul dengan sangat baik, terbukti ia berhasil lulus dengan IPK 3,90. Perempuan 22 tahun ini mengatakan, keberhasilannya tak lepas dari keterlibatan Allah SWT dan bimbingan dosen pembimbing.
Di tangan Nurdyansyah M Pd, Khusnul mengaku dibimbing dan dituntun mulai dari nol agar bisa menyelesaikan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas 3 pada Pembelajaran Tematik di SD muhammadiyah 9 Ngaban,” hingga tembus Jurnal SINTA terindeks SINTA 3.
“Perjalanan dan pengalaman selama kuliah ini tentunya sangat menjadi bekal buat kehidupan selanjutnya. Apalagi kita sudah berada di era modern maka jangan sampai kita tertinggal,” terangnya.
Khusnul kemudian menambahkan, ke depannya ia ingin bisa fokus bekerja dan membagiakan orang tua. Ia juga berpesan kepada mahasiswa lain untuk tidak pernah berhenti berdoa dan berusaha.”Tetap semangat meskipun pernah terjatuh, terpuruk, dan tetaplah ingat semua yang kita lakukan pasti ada jalannya, jangan lupa kalau bisa selesaikan kuliah sesuai target ya karena banyak orang di sisimu yang mengharapkan kamu cepat lulus,” tandasnya.
(Shinta Amalia Ferdaus)