umsida.ac.id – “Mengapa harus perempuan? Karena perempuan adalah madrasah pertama yang mencetak generasi di bumi. Oleh karena itu, perempuan mampu menjadi media pembelajaran tentang pemilihan umum yang baik, jujur, dan beradab,” ungkap Dr Ratna Dewi Pettalolo SH MH, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia dalam acara sosialisasi di Mini Theater GKB 2 Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), pada Rabu (11/3).
Dalam kegiatan yang bertema pengawasan partisipatif kelompok perempuan ini, Ratna menyampaikan bahwa perempuan adalah tiang negara. “Jika mau negara baik, maka dari perempuanlah yang harus diperbaiki. Perempuan harus aktif,” ujarnya.
Peranan perempuan sangat penting, sambung Ratna, dalam menentukan pemimpin di suatu daerah. “Tidak ada cara selain pemilihan umum dalam menentukan pemimpin atau kepala daerah di negara ini. Perempuan harus terlibat dalam pilkada. Sebagai apa? Peran perempuan ini sebagai penyelenggara, pelapor, dan pemantau,” jelasnya.
“Bagi saya pribadi, Jawa Timur ini tidak perlu dikhawatirkan karena Jawa Timur adalah lokasi yang istimewa bagi perempuan yang telah siap memberikan pemberdayaan kelompok perempuan di wilayah tersebut,” imbuh mantan ketua Panwaslu Sulteng.
Ratna menjelaskan alasan perempuan harus terlibat dalam proses pilkada. “Perempuan harus terlibat untuk memastikan terlindungnya kedaulatan hak politik warga masyarakat. Memastikan terwujudnya pilkada yang bersih dan transparan. Mendorong munculnya kepemimpinan politik yang sesuai dengan aspirasi masyarakat,” terangnya.
Menurut Ratna, perempuan juga harus terlibat dalam memerangi politik uang dalam pilkada dengan cara membangun kesadaran masyarakat untuk menolak politik uang serta menjadikan politik uang sebagai musuh bersama. “Kita harus delegrasi pada public bahwa yang mengawasi proses pilkada bukan hanya penyelenggara, tapi juga kelompok perempuan,” tambahnya.
Terakhir, ia memberikan semangat bahwa perempuan harus turut andil dalam demokrasi di Indonesia. “Saatnya perempuan bergerak memerangi politik uang untuk masa depan demokrasi yang baik dan membangun pemerintakan yang bebas korupsi. Sudah saatnya kita memberhentikan korupsi di negara ini dan pintu awalnya adalah dengan pemilihan umum. Bersama perempuan, awasi pemilu,” tutupnya.
Reporter : Iis Wulandari
Editor : Intan Mutiara