Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) resmi melepas 75 mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4 dari Sabang sampai Merauke. Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi melepas mahasiswa PMM di Aula KH Mas Mansyur, Kamis (04/07/2024).
Ia juga memberikan beberapa pesan kepada para mahasiswa sebelum mereka kembali ke daerah masing-masing.
Baca juga: Tutup Akhir Tahun dengan Positif, PMM Umsida Adakan Synergy Building
“Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, berkumpul menjadi satu di Umsida selama 4 bulan. Tak terasa dalam waktu tersebut kalian menjalin interaksi dan kolaborasi. Semoga dengan kesempatan ini, kalian bisa mengambil hal yang baik dan meninggalkan hal yang buruk,” ucapnya.
Seperti yang diketahui bahwa para mahasiswa telah melakukan kegiatan di Umsida sejak 7 Maret 2024 dan akan pulang ke daerah masing-masing secara serentak pada 15 Juli esok.
Menurutnya, program seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Dengan waktu yang tidak begitu lama, mahasiswa bisa mengenal satu sama lain dari seluruh Indonesia dalam satu momen. Dengan program ini, ia berharap mahasiswa bisa memberikan sunbangsih yang baik bagi Umsida, rekan sesama mahasiswa, dan masyarakat.
Pesan rektor untuk mahasiswa PMM
Dr Hidayatulloh melanjutkan, “Ini momen yang sangat luar biasa menurut saya karena di situlah kita berkesempatan untuk mengenal dan memahami karakter masing-masing mahasiswa. Begitu pula dengan apa yang telah tertuang di dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 13, yaitu kata lita’aarafu”.
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan beragam perbedaan agar saling mengenal. Dengan saling mengenal, manusia akan saling menghormati dan bekerja sama untuk kemaslahatan bersama. Ayat ini juga mengandung pesan penting tentang persaudaraan dan pentingnya menjaga hubungan baik.
Dalam kerja sama ini juga, mahasiswa tak hanya mendapatkan hard skill dari perkuliahan, tapi juga soft skill. Karena dengan penguatan dan peningkatan soft skill itulah sesungguhnya yang mempunyai pengaruh besar untuk ke depannya.
“Setelah ini, ada tanggung jawab yang kita emban masing-masing. Tak hanya kepuasan bagi pribadi, tapi juga tambahan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk diri kita. Saya berharap pengalaman yang baik itu diserbakan untuk mensyiarkan program PMM. Buatlah jejak digital itu bisa menjadi sejarah perjalanan kalian,” tutur dosen Magister Pendidikan Agama Islam itu.
Baca juga: 21 Mahasiswa PMM Umsida Lakukan Kontribusi Sosial di SLB Aisyiyah Gedang Porong
Yang terakhir, ia berpesan bahwa jika semua hal yang dialami ingin berbuah kebaikan, maka semuanya harus dipersepsikan dalam pemikiran yang positif. Jika pemikiran itu positif, katanya, maka sikap terhadap masa depan juga akan positif.
“Hati-hati dengan pikiranmu karena ia akan mempengaruhi sikap. hati-hati dengan sikap karena ia akan mempengaruhi ucapan dan tindakanmu. Hati-hati dengan ucapan dan tindakanmu karena ia akan membentuk kepribadianmu. Hati-hati dengan kepribadianmu karena ia akan menentukan masa depanmu,” tegasnya.
Dari proses pelaksanaan PMM ini, para mahasiswa telah mendapatkan informasi, baik yang didengar, dilihat, bahkan dipikirkan. Maka, kata Dr Hidayatullih, pastikan itu semua menjadi bagian yang positif di dalam perjalanan hidup. Secara formal, PMM telah berakhir, namun masih ada kesempatan yang lain untuk berjumpa kembali, entah di mana itu.
“Mudah-mudahan Kalian sehat walafiat dan kembali ke kampus masing-masing untuk melanjutkan perjuangan. Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita semua sehingga bisa segala lulus dari kuliah dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” tutupnya melepas mahasiswa PMM batch 4.
Merayakan hari besar jauh dari keluarga
PIC PMM batch 4 Umsida, Chorun Nisak Aulina MPd, yang juga menyampaikan sambutan mengatakan bahwa mahasiswa PMM tak hanya mengikuti kegiatan perkuliahan akademik yang tersebar di berbagai prodi, tapi juga mengikuti beberapa kegiatan kebhinekaan, kelas inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial.
“PMM tahun ini luar biasa, karena mereka banyak meninggalkan momen-momen luar biasa, seperti bulan Ramadan yang biasanya mereka habiskan dengan keluarga di rumah masing-masing. Lalu ada wafat dan kenaikan Isa Almasih, Waisak, Paskah, Lebaran, dan Idul Adha yang membuat teman-teman akhirnya harus belajar untuk jauh dari keluarga. Tapi syukur Alhamdulillah kalian sudah kerasan di Sidoarjo meskipun tanpa keluarga dan menjadi keluarga baru PMM Umsida,” ujar dosen yang bisa disapa Lina ini.
Baca juga: Umsida Terima 76 Mahasiswa PMM Batch 4 dari 40 Kampus di Indonesia
Ia berterima kasih kepada semua pihak yang turut andil dalam pelaksanaan program PMM Umsida selama satu semester.
Penulis: Romadhona S.