[:id]Umsida.ac.id – Hadir dalam seminar I CLABSS Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Professor Ishak Yussof disambut meriah oleh mahasiswa Umsida. Dalam kesempatan ini, beliau memaparkan tentang kolaborasi antara dan SMEs dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di era 4.0 (10/10).
Dalam acara ini, ia menjelaskan tentang bagaimana keadaan dan tujuan setelah lulus dari perguruan tinggi. Menjadi karyawan atau wirausaha, itulah tujuan setelah selesai menjadi mahasiswa. Pilihan pekerjaan di industri 4.0 adalah orang-orang yang memiliki critical thinking. Pekerjaan di masa mendatang lebih mengutamakan kemampuan tentang emotional intelligence dan cognitive flexibility.
Ia juga memperkenalkan peserta seminar dengan society 4.0 bahwa sumber daya manusia telah diintegritas oleh mesin. Di zaman industri 4.0 menjadikan manusia banyak bergantung pada mesin.
Professor dari National University of Malaysia ini mengajak peserta seminar untuk fokus pada keterampilan tanpa terlalu memikirkan ijazah. Karena pekerjaan lebih mengutamakan pengalaman daripada simbol ijazah. Ia megatakan, “Ijazah tidak bisa menghasilkan apa-apa tanpa kemahiran-kemahiran yang kita miliki.”(Iis)[:en]Umsida.ac.id – Present at the first seminar of CLABSS Muhammadiyah University of Sidoarjo, Professor Ishak Yussof was welcomed by Umsida students. On this occasion, he explained about collaboration between and SMEs in promoting economic growth in the 4.0 era (10/10).
In this event, he explained about the circumstances and objectives after graduating from college. Being an employee or entrepreneur, that is the goal after finishing being a student. Job choices in Industry 4.0 are people who have critical thinking. Future work prefers the ability of emotional intelligence and cognitive flexibility.
He also introduced seminar participants with Society 4.0 that human resources have been integrated by machines. In industrial age 4.0 made humans depend a lot on machines.
The professor from the National University of Malaysia invited seminar participants to focus on skills without thinking too much about diplomas. Because work prioritizes experience rather than symbols of diplomas. He said, “A diploma cannot produce anything without the skills we have.” (Iis)[:]