Umsida.ac.id– Setelah satu bulan penuh berpuasa, beribadah, dan mendekatkan diri kepada Allah selama Ramadan, banyak dari kita mungkin merasa sedikit kehilangan semangat begitu bulan suci itu berakhir. Namun, tahukah Anda bahwa ada satu cara yang sangat mudah dan penuh berkah untuk menjaga semangat itu tetap menyala? Jawabannya adalah dengan melaksanakan puasa Syawal.
Bagi sebagian orang, puasa Syawal mungkin terdengar seperti ibadah yang sepele setelah kelelahan menjalani puasa Ramadan. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Dr Anita Puji Astutik SAg MPdI, dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), puasa Syawal sebenarnya memiliki hikmah dan manfaat yang luar biasa.
“Puasa Syawal mengajarkan kita untuk tetap berkomitmen beribadah setelah Ramadan, menjaga amal ibadah, dan terus meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT,” jelasnya.
Puasa Syawal dianggap sebagai sarana untuk memperkuat ketakwaan dan menjaga kualitas ibadah yang telah dilakukan selama Ramadan. Ramadan mungkin telah berakhir, tetapi semangat untuk beribadah seharusnya tidak berhenti begitu saja.
“Puasa Syawal adalah cara yang sangat baik untuk menjaga konsistensi ibadah kita, bukan hanya dalam bulan Ramadan, tetapi sepanjang tahun,” lanjut Dr Anita.
Keutamaan Puasa Syawal: Pahala Seolah Berpuasa Sepanjang Tahun
Salah satu alasan utama mengapa puasa Syawal begitu penting adalah karena puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam hadis sahih, disebutkan bahwa orang yang melaksanakan puasa Ramadan dan diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, seolah-olah telah berpuasa satu tahun.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadaan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim).
Baca juga: Menyelami Makna Hari Raya Idul Fitri yang Sebenarnya, Apa Saja?
Bayangkan, hanya dengan berpuasa enam hari setelah, kita bisa memperoleh pahala yang setara dengan puasa selama 365 hari penuh. Tentu ini adalah kesempatan emas yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Manfaat Puasa Syawal: Lebih dari Sekadar Pahala
Puasa Syawal tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga manfaat fisik yang tak kalah penting. “Secara spiritual, puasa Syawal berfungsi untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini juga membantu kita untuk menjaga kualitas ibadah yang telah dilakukan selama Ramadhan,” ujar Anita.
Lebih jauh, puasa Syawal juga berfungsi untuk menjaga pola hidup yang lebih teratur setelah berpuasa selama satu bulan. Dengan berpuasa, tubuh kita bisa melakukan detoksifikasi, membersihkan diri dari makanan dan minuman yang berlebihan setelah sebulan penuh berpuasa.
“Dari segi kesehatan, puasa Syawal juga bermanfaat untuk menjaga pola makan yang lebih teratur dan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat,” jelasnya.
Melanjutkan Ibadah Ramadan: Komitmen untuk Disiplin Beribadah
Puasa Syawal juga memiliki peran penting dalam menjaga kualitas ibadah kita secara keseluruhan.
“Dengan berpuasa Syawal, seseorang menunjukkan komitmen untuk tetap menjaga disiplin ibadah dan menyempurnakan apa yang telah dilakukan selama satu bulan sebelumnya,” imbuhnya.
Baca juga: 5 Jalan Ramadan yang Mengantarkan Umat Islam Kembali ke Fitrah
Puasa Syawal memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri, menyempurnakan ibadah yang sudah dilakukan, dan memperkuat kebiasaan beribadah yang telah terbentuk selama Ramadan. Ini juga menjadi cara untuk menambahkan amalan sunnah lainnya yang dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah.
Tidak Melaksanakan Puasa Syawal? Tidak Ada Dosa
Namun, bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan puasa Syawal, “Tidak ada dosa bagi mereka karena puasa Syawal adalah ibadah sunnah, bukan wajib,” tegas Dr. Anita. Meski begitu, mereka yang tidak melaksanakannya tentu merasa rugi karena melewatkan kesempatan besar untuk mendapatkan pahala yang sangat besar.
Konsistensi dalam Beribadah
Dengan demikian, puasa Syawal yang dilaksanakan mulai 2 hingga 7 Syawal 1446 H, yaitu pada Selasa, 1 April hingga Minggu, 6 April 2025, bukan hanya menjadi kelanjutan dari ibadah Ramadan, tetapi juga kesempatan emas untuk mempertebal komitmen kita dalam beribadah dan meraih pahala yang berlipat.
Ini adalah momentum untuk mempertahankan semangat ibadah dan menjadikan kebiasaan baik selama Ramadan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Mari manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, agar kita bisa memperoleh keuntungan spiritual dan pahala yang tak terhingga dari Allah SWT.
Penulis: Rani Syahda
Humas Umsida