Umsida.ac.id– Siap Jadi Prodi Unggul Teknik Elektro Terus Menimba Ilmu mengenai pentingnya pemahaman Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Berbasis Case Study dan Project Based Learning (PjBL). Tak hanya teknik elektro materi ini juga bertujuan untuk membekali para dosen di Fakultas Sains dan Teknologi.
Dr Izza Ashory ST MT Ketua Program Studi Teknik Elektro menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai penutup rangkaian PKKM yang selama ini telah dijalani oleh program studi (prodi).
“Perlu diketahui bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir dalam PKKM ini dan kami kembali telah mengundang ketua maupun sekertaris atau dosen yang mewakili dari masing masing program studi di lingkungan fakultas sains dan teknologi, kali ini kami juga mengundang para mahasiswa yang magang di tempat praktisi. Saat ini kita mengalami masa peralihan dan kita berharap dapat mengimplementasikan kurikulum OBE dan lain sebagainya,” paparnya.
Tidak hanya itu Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hana Catur Wahyuni ST MT telah menyelipkan pesan Rektor Umsida melalui sambutannya.
“Sebelumnya kami ucapkan terima kasih kepada Pak Samsul Arifin yang telah berkenan untuk hadir dan memberikan ilmu bagi kita semua, dan untuk para mahasiswa silahkan memetik banyak ilmu dalam kegiatan ini karena tentu didepan masih banyak tantangan yang harus kita lalui. Untuk teknik elektro setelah ini akan mengajukan akreditasi menuju unggul ya, ini saya menyampaikan apa yang di paparkan pak Rektor kemarin. untuk itu banyak sekali yang perlu disiapkan termasuk kegiatan hari ini juga mampu menunjang persiapan kita,” jelasnya.
Dr Ir H Samsul Arifin MT Narasumber yang saat ini menjabat sebagai dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini telah di pilih Umsida untuk mengarahkan dosen dan mahasiswa agar siap mempersiapkan diri untuk beberapa tantangan kedepan.
Hal menarik di sela sela materinya, Dr Samsul Arifin mengutarakan kekagumannya mengenai lagu mars Muhammadiyah atau yang lebih sering dikenal sang surya.
“Saya sangat kagum dengan lagu sang surya, setiap saya di Universitas Muhammadiyah dari ujung di sorong sampai kemanapun selalu lagu ini sebagai pembuka, seharusnya mahasiswa dapat mendalami lagu itu dan menjadi pedoman bagi mereka. Banyak sekali kata-kata yang menyentuh hati dan menggungah untuk selalu berkemajuan dalam lagu tersebut,” ungkap rasa ketertarikannya.
Dr Samsul menjelaskan bagaimana Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) mahasiswa.
“Bapak ibu perlu diketahui bahwa Mahasiswa punya hak untuk mengetahui cpl atau bahkan rps dosen, nah saat ini mahasiswa pasti tidak pernah tau sebenarnya apasih capaian dosen dalam mata kuliahnya, “
“Sehingga ketika mahasiswa mengetahui mereka akan merasa memiliki kewajiban mencapai capaian mata kuliah mereka dan dosen hanya membantu, itu yang terjadi di Eropa kalua disini justru dosen yang bingung bahkan khawatir jika mahasiswa tidak mampu memahami mata kuliah sesuai capaian mata kuliahnya,” terangnya sambil tertawa
Selain itu Dr Samsul menjabarkan beberapa poin seperti berapa sks yang wajib dimiliki dengan target mata kuliah dan capaian tertentu agar mendapat pengankuan LAM Teknik (Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik) dan IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education).
Tentunya dalam pembaruan kurikulum ini harus ada satu hal penting yang menjadi PR bagi dosen yaitu Capstone Design.
“Poin penting selanjutnya mengenai capstone design cirinya adalah case dan project dimana mahasiswa harus mencari sebuah problem dan berusaha menyelesaikannya dengan membuat project. Saat magang harusnya mahasiswa punya case dan project untuk menyelesaikan dari kegiatan magang, kkn dll sehingga ketika melamar pekerjaan beberapa perusahaan menanyakan case apa saja yang pernah diselesaikan,” jabarnya.
Tidak hanya itu dalam forum ini didatangkan para praktisi dan mitra umsida yang telah bekerja sama dalam program magang mahasiswa. Diantaranya adalah CV Bintang Pratama, PT DMK dan Minarak Brantas Gas.Inc.
Begitu juga mahasiswa telah menjelaskan apa saja yang mereka lakukan selama magang 4 bulan di perusahaan tersebut. Para perwakilan atau owner dari mitra telah menjelaskan sejauh mana mahasiswa belajar di tempat mereka dan hal hal yang kurang dipahami.
Diskusi bersama para mitra ini tentu untuk evaluasi para dosen dalam memberikan pembelajaran di dalam kampus dan merombak kembali kurikulum yang lebih efektif dan sesuai untuk kemajuan mahasiswa.
*Humas Umsida
(Rani Syahda Hanifa)