Umsida.ac.id – Salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida), Zahra Novianti kembali menyumbangkan prestasi yang membanggakan.
Lihat juga: Mahasiswa PAI Umsida Juara 2 di Kejuaraan Pencak Silat Kanjuruhan Fighter Competition II 2025
Ia berhasil meraih medali emas untuk kategori seni tunggal tangan kosong dewasa putri dan medali perunggu untuk kategori seni tunggal bersenjata putri di kancah nasional, tepatnya pada ajang Kejuaraan Pencak Silat Kanjuruhan Fighter Competition II 2025.
Disiplin dan Manajemen Waktu Jadi Kunci Zahra
Dalam sesi wawancara, Zahra menceritakan bagaimana persiapan dan perjuangannya hingga mampu meraih prestasi tersebut.
“Alhamdulillah, saya sudah siap dalam segi mental maupun fisik,” ungkap Zahra.
Menurutnya, selama proses persiapan tidak ada tekanan yang berarti. Semua berjalan lancar, mulai dari manajemen waktu, peralatan, hingga kerja sama tim.
Meski begitu, Zahra mengakui bahwa tantangan terbesar justru datang dari bagaimana ia harus membagi waktu antara kuliah dan latihan.
“Awalnya sedikit sulit, apalagi pas tugas kuliah numpuk. Tapi lama-lama saya bikin jadwal supaya jelas mana waktu untuk kuliah dan mana untuk latihan,” jelas Zahra.
Tak jarang juga Zahra memanfaatkan waktu luang seperti jeda antar kelas, untuk latihan ringan. Menurutnya, disiplin dan pintar atur prioritas.
Pengalaman bertanding di ajang nasional ini juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Zahra.
“Pesertanya sekitar 800 orang dari seluruh Indonesia, jadi atmosfernya luar biasa. Saya banyak belajar dari lawan-lawan yang tangguh,” tambahnya.
Tak Puas dengan 2 Medali Saja
Zahra mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian dua medali yang diraih. Namun, ia tidak ingin cepat puas.
“Harapan saya, lebih giat lagi dalam berlatih dan jangan puas dengan hasil yang diperoleh saat ini. Harus terus semangat,” ujarnya.
Dukungan dari kampus, keluarga, dan teman-teman juga menjadi energi tambahan baginya.
“Alhamdulillah, saya dapat dukungan penuh dari mereka. Itu sangat berarti,” katanya dengan penuh rasa syukur.
Saat ditanya mengenai pesan untuk mahasiswa lain yang juga ingin berprestasi, Zahra memberikan motivasi, “Jangan takut gagal dan jangan ragu mencoba. Percayalah dengan potensi yang kalian punya.”
Baginya, prestasi olahraga tidak hanya bermanfaat untuk fisik, tetapi juga mental.
“Dari olahraga, kita belajar disiplin, kerja sama tim, pantang menyerah, dan manajemen waktu,” katanya.
Jadi menurut Zahra, prestasi olahraga bisa jadi modal berharga untuk masa depan, bukan hanya di bidang olahraga, tapi juga di bidang lain.
Target Melaju ke Pomprov
Meski belum memiliki agenda pasti untuk kompetisi berikutnya, Zahra mengaku sudah menyiapkan target pribadi.
“Untuk saat ini belum tahu akan ada event apa ke depan, tapi saya punya goals untuk bisa juara di ajang Pomprov mendatang,” katanya penuh optimisme.
Selain itu, Tim Tapak Suci Umsida, tempat ia bergabung, berhasil meraih Juara Umum I pada kejuaraan yang diselenggarakan oleh IPSI Kabupaten Malang di GOR Urasa Badminton, pada 30-31 Agustus 2025 itu.
Lihat juga: Laga Terakhir Jadi Atlet Pencak Silat di Umsida, Mahasiswa Ini Persembahkan Emas
Dalam kompetisi yang diikuti oleh kurang lebih 800 peserta dari seluruh Indonesia ini, Tapak Suci Umsida sukses membawa pulang 12 medali emas, 8 medali perak, dan 3 medali perunggu
Penulis: Wiwik yulianingsih
Editor: Mutafarida