Umsida.ac.id – Tim Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali mengukir prestasi gemilang dengan meraih Juara Umum 2 pada ajang bergengsi Unesa Pencak Silat Challenge Competition II 2024 (UPSCC). Kompetisi yang berlangsung pada 19-22 Desember 2024 di GOR Futsal Internasional Unesa ini mempertemukan pesilat terbaik dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga nasional.
Ajang ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi ajang pembuktian kualitas atlet-atlet pencak silat. UPSCC berkolaborasi dengan lembaga negara seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). Dengan standar seleksi yang ketat, event ini diikuti oleh peserta dari berbagai penjuru negeri.
Arya Bimantara SH pembina dan official Tim Tapak Suci Umsida, menegaskan bahwa partisipasi dalam kompetisi ini adalah bagian dari strategi pemetaan kejuaraan yang sudah dikoordinasikan dengan pihak kemahasiswaan universitas.
“Event seperti ini sangat prestisius karena melibatkan institusi dan lembaga negara. Peserta yang bertanding pun mayoritas sudah memiliki rekam jejak sebagai juara di berbagai level. Oleh karena itu, persiapan yang matang menjadi kunci,” ujarnya.
Performa Atlet Tapak Suci Umsida
Dalam UPSCC 2024, Tim Tapak Suci Umsida berhasil membawa pulang total delapan medali. Berikut adalah daftar para juara:
- Yeni Farihatul Abadiyah, Prodi PAI- Juara 2 Tanding Dewasa Putri
- Muhammad Sonhaji, Prodi Manajemen – Juara 3 Tanding Dewasa Putra
- Catur Rizki Arifangga, Prodi Psikologi – Juara 3 Tanding Dewasa Putra
- Zain Zidan Amir, Prodi PAI- Juara 3 Kelas B Tanding Dewasa Putra
- Ahmad Zianur Haqi Payapo, Prodi Administrasi Publik – Juara 1 Kelas C Tanding Dewasa Putra
- Nabilla Maulidia Sari, Prodi Psikologi – Juara 3 Kelas D Tanding Dewasa Putri
- Windy Wulandari, Prodi Akuntansi – Juara 1 Tanding Dewasa Putri
- Oksi Wijaya Kusuma Efendi, Prodi Manajemen – Juara 3 Kelas E Tanding Dewasa Putri
Arya mengungkapkan bahwa para atlet dipilih melalui proses seleksi yang ketat. Evaluasi dilakukan tidak hanya berdasarkan performa latihan, tetapi juga progres kemampuan fisik, IQ tanding, dan stabilitas mental.
Baca juga: Future Ready! Mahasiswa Teknik Sipil Umsida Eksplorasi Industri Beton di PT SPU MIX
“Latihan dan persiapan dilakukan secara progresif. Dengan sistem evaluasi ini, para atlet dipastikan siap menghadapi lawan tangguh yang sudah berpengalaman di tingkat provinsi hingga nasional,” jelasnya.
Drama sempat muncul menjelang kejuaraan ketika tim harus menyesuaikan formasi akibat arahan mendadak dari kemahasiswaan untuk mengikuti event nasional lain di Pasuruan. Namun, tantangan ini justru menjadi pemicu semangat para atlet.
Arya menegaskan, “Mental juara harus selalu ditegakkan. Tantangan baru seperti ini tidak menyurutkan langkah kami, melainkan semakin menggerakkan semangat tim.”
Dukungan Atlet Nasional
Dalam upaya memaksimalkan performa tim, Arya turut menggandeng Eko Febrianto SPd atlet nasional dari Perguruan Tapak Suci yang memiliki pengalaman di ajang internasional seperti SEA Games dan ASEAN Games. Eko juga baru saja meraih medali perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut. Kehadirannya memberikan dampak besar bagi tim Tapak Suci Umsida, baik dalam sesi latihan maupun manajerial saat pertandingan.
“Pengalaman Eko Febrianto sebagai atlet senior sangat berharga. Kehadirannya bukan hanya menambah wawasan teknis para atlet, tetapi juga memberi dorongan motivasi luar biasa di lapangan tanding,” tutur Arya.
Kado Manis di Akhir Tahun
Meski sempat menargetkan lima medali emas, tim Tapak Suci Umsida hanya mampu membawa pulang dua medali emas. Kendati demikian, hasil ini tetap disambut dengan syukur dan optimisme tinggi. “Target memang meleset, tetapi semangat dan kerja keras tim terbukti mampu mengantarkan kami menjadi Juara Umum 2. Ini adalah bukti nyata kompetensi Umsida sebagai kampus unggul,” ungkap Arya.
Baca juga: Bangun Generasi Agen Perubahan, UKM PIK-M Umsida Gelar Diklat Edukatif
Kemenangan ini menjadi kado manis di penghujung tahun dan menjadi motivasi untuk mencapai prestasi lebih tinggi di masa depan. Arya menambahkan, “Kemenangan tidak hanya diukur dari medali, tetapi juga dari semangat dan mental juara yang tetap menyala hingga akhir pertandingan.”
Dengan semangat pantang menyerah, tim Tapak Suci Umsida siap menatap event-event mendatang dengan persiapan lebih matang dan cita-cita lebih besar. Arya menutup, “Tangguh di hadapan kekalahan, tak angkuh di hadapan kemenangan, dan mustahil hanyalah sebuah kata.”
Penulis: Rani Syahda