Umsida.ac.id – Program studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo gelar webinar yang bertajuk Potensi dan Contoh Pengembangan Penelitian Optimasi Teknik Industri, Rabu (19/8).
Webinar yang dilaksanakan secara daring melalui zoom live ini dibuka langsung oleh Dr. Hindarto S Kom MT, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dalam penyampaiannya, Dr. Hindarto berharap agar seminar ini dapat diimplementasikan oleh mahasiswa dalam bentuk penelitian. “Dengan adanya seminar ini semoga mahasiswa yang memiliki background dari teknik industri dapat melakukan penelitian yang berhubungan dengan covid-19,” terangnya.
Dalam sesinya, Atikha Sidhi Cahyana ST MT, Kaprodi Teknik Industri menyampaikan bahwa revolusi industri mengakibatkan pertumbuhan yang dapat memunculkan operation research.
“Berawal dari revolusi industri yang mengakibatkan pertumbuhan organisasi dan ukuran juga bertambah. Misalnya dahulu masyarakat lebih mengenal industri kecil dan industri besar. Dari pertumbuhan itu mengakibatkan kompleksitas organisasi yang begitu besar. Sehingga mengakibatkan adanya pembagian kerja dan tanggung jawab manajemen dalam organisasi yang mengikat. Akhirnya terdapat kecenderungan untuk tumbuh sesuai dengan sasaran,” jelasnya.
Selain itu, Athika menambahkan, suatu industri yang besar atau ingin berkembang pasti melakukan self assessment yaitu penilaian terhadap dirinya sendiri. “Jadi untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif itu pasti sangat kesulitan. Sehingga dari permasalahan itu muncul metode untuk memunculkan masalah yang disebut dengan operation research atau penelitian operasi,” paparnya.
Sisi lain, Rudi Nurdiansyah ST MT, Dosen Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang memaparkan mengenai metode optimasi dari sisi penjadwalan. “Penjadwalan itu definisinya adalah mengalokasikan semua sumber daya yang kita punya untuk menjalankan tugas-tugas tertentu biasanya dibatasi oleh waktu. Jadi, bagaimana kita mengurutkan pembuatan produk dari semua produk yang ada di industri kita, kita alokasikan ke mesin-mesin. Seperti halnya sumber daya mesin, landasan pacu, dokter, perawat, dan lain-lain memiliki fungsi tujuan yakni maksimasi jumlah tugas yang diselesaikan dan meminimasi waktu penyelesaian semua tugas,” tuturnya.
Lain halnya dengan Dr. Ivan gunawan ST M MT, Dosen prodi Teknik Industri Universitas Widya Mandala yang menyebut bahwa Food supply chain form farm to fork. Food is everywhere, everybody needs food. “Karena pangan adalah kebutuhan primer. Pangan adalah topik yang multidisiplin,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa food supply chain dapat memberikan nilai tambah. “Ini justru menjadi peluang bagi kita untuk meningkatkan nilai ekonomi untuk setiap produk di setiap tahapan rantai pasok. Jadi kalau kita jualan kita bisa dapatkan profit di setiap tahapan manapun. Ini yang menarik dari food supply chain,” pungkasnya.
ditulis : Erika Mulia Arsy
Edit : Etik Siswatiningrum