Umsida.ac.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) giatkan kegiatan pengabdian program Kemitraan Masyarakat Intitusi (PKaMI) di MI Muhammadiyah 2 Kedung Banteng bertema “Pemanfaatan Sampah Anorganik sebagai Stimulasi Kewirausahaan Anak,” Jumat (25/3). Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam bidang pemanfaatan sampah anorganik menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomis.
Bertempat di MI Muhammadiyah 2 Kedung Banteng, kegiatan ini menghadirkan Pemateri Umi Latifah SP, 4 mahasiswa, 3 pendidik, 25 siswa dari kelas 4, 5, dan 6 SD, serta 6 orang tim Abdimas Umsida. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk pelatihan ini dilaksanakan dalam dua tahap, tahap pertama yaitu sosialisasi jenis-jenis sampah beserta cara pengolahannya dan adapun tahap kedua terkait pengolahan bungkus kopi instan menjadi tas.
Pada kesempatannya, Umi Latifah SP menyampaikan kepada para siswa tentanga macam-macam sampah. “Sampah terbagi menjadi dua macam, ada sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai oleh tanah. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai oleh tanah. Oleh karena itu, dengan menyulapnya menjadi barang berguna kembali bagi kehidupan adalah pilihan yang tepat,” tuturnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua Tim Abdimas Zuyina Fihayati S Pd I M Pd juga menegaskan bahwa dengan mengolah sampah anorganik menjadi barang yang berguna kembali merupakan salah satu upaya kita menyelamatkan bumi.
Lalu, kegiatan dilanjutkan dengan mengenalkan bentuk-bentuk kerajinan yang dapat dibuat dari sampah anorganik sekaligus menstimulus siswa untuk mulai melakukan proses pembuatan kerajinan dari bungkus kopi yang telah dibagikan. Umi Latifah selaku pemateri menunjukkan hasil kerajinan yang berhasil dibuat dari bahan dasar bungkus kopi instan menjadi barang-barang yang cantik.
Kemudian, peserta yang hadir dan menyimak materi dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh tim Abdimas Umsida untuk menirukan step by step melipat bungkus kopi instan yang dicontohkan. Setelah berhasil membuat beberapa lipatan, selanjutnya seluruh peserta merangkai lipatan-lipatan bungkus kopi instan itu sesuai dengan pola. Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa juga turut mendampingi para siswa di sana.
Para siswa sangat antusias mengikuti arahan dari Umi Latifah SP. “Seru sekali kak, aku belum pernah buat kerajinan yang sambil dilipat-lipat begini. Aku juga bisa buat tiga motif loh dari gabungan-gabungan bungkus ini. Wah keren ya kak,” ujar Anindiya Yasha Imania Saputra, salah seorang siswi dari kelas 4.
Fitra, siswa kelas 5 juga turut menyampaikan kesannya mendapat ilmu baru hari itu. “Kegiatan hari ini menyenangkan, soalnya saya jadi tahu gimana cara membuat tas dari bungkus kopi instan. Walaupun nggak semudah yang saya kira, tapi saya dan teman-teman berhasil menyelesaikannya,” terangnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Lia Rusdianah selaku pendidik di sekolah tersebut. Menurutnya, kegiatan ini dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa tentang upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah. “Alhamdulillah kegiatan tersebut membuat siswa semangat dan memberikan wawasan baru bagi anak-anak dalam mengolah sampah. Apalagi dari bahan yang seringkali mereka jumpai dan bahkan yang sering mereka buang-buang.
Semoga dengan kegiatan ini, sambung Lia Rusdianah, anak-anak bisa memotivasi dirinya dalam pengolahan sampah agar menjadi barang yang sangat besar nilai kegunaan dan manfaatnya. (shinta/etik)
*Humas Umsida