Umsida.ac.id – Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan pelatihan kerajinan bulu bebek dari resin dan pelatihan foto produk di desa Kebonsari Sidoarjo, Sabtu (20/11).
Pelatihan tersebut menghadirkan dua pemateri yakni Muhammad Ichwan sebagai pemateri pelatihan resin dan Muhammad Rijal Hakim sebagai pelatihan foto produk. Pada kesempatannya, ketua pelaksana (ketupel) Rafi menuturkan pelatihan resin ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah bulu bebek menjadi barang yang bernilai jual tinggi. “Bermodalkan resin yang tidak terlalu mahal, kami bisa menghasilkan produk seperti gantungan kunci, kalung, gelang dan cincin yang keuntunganya berlipat-lipat” ujarnya.
Selanjutnya, hasil dari pelatihan resin tersebut dijadikan sebagai media untuk pelatihan foto produk. Pada kesempatannya, pemateri kedua Muhammad Rijal Hakim foto mengungkapkan foto produk merupakan hal yang sangat penting dalam dunia marketing atau pemasaran. “Jika foto produknya menarik maka dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut,” ungkapnya.
Salah satu peserta pelatihan, Fitri mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat sekaligus menyenangkan bagi kalangan anak muda karena resin pada saat ini sedang digemari dan juga dapat melatih kreatifitas. “Moment seperti ini harus kita manfaatkan semaksimal mungkin karena kita belajar kreatif dalam membuat karya seni,” tuturnya.
Tidak hanya itu, adapun teknis pemasarannya yaitu untuk mentargetkan pemasaran semaksimal mungkin, PHP2D berencana ekspor ke luar negeri. “Kedepannya kami akan membuat akun di e-commerce online shop seperti Alibaba, Amazon, jadi bisa melambung ke internasional, karena kami yakin produk unik bisa menarik pembeli,” jelasnya.
Selain penekanan pemasaran melaui sosmed, PHP2D memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sartika Ratu dan Ikkilur. “Sartika Ratu itu pengusaha tas di Tanggulangin Sidoarjo, dan Ikkilur oleh-oleh brand di Sidoarjo, jadi nanti produk kami bisa dibeli di offline store yang tersedia,” terangnya.
Yang terakhir, ia berharap masyarakat desa Kebonsari dapat menjadikan kegiatan ini sebagai usaha baru untuk menambah penghasilan warga setempat terutama bagi anak muda yang memiliki jiwa kreativitas tinggi. “Semoga acara ini bisa merubah keadaan kami menjadi lebih baik, dan bisa menambah relasi desa Kebonsari terhadap pengolahan bulu bebek,” pungkasnya.
Ditulis : Asiyatul Ulfiyah
Edit : Muhammad Asrul Maulana