Umsida.ac.id Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Profesor Achmad Jainuri MA PhD berkesempatan menyampaikan refleksi perjuangan pada sesi penutupan Gebyar Milad 107 Tahun Muhammadiyah di Aula KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Ada empat poin refleksi sebagai fokus utama perjuangan Muhammadiyah yang telah dilakukan beserta apa saja yang akan menjadi resolusi kedepannya. Pertama, perubahan adalah sebuah warna perjalanan persyarikatan. Siapapun yang menolak perubahan akan tergilas perubahan itu sendiri. Sehingga membutuhkan inivasi langkah untuk menghadapinya. Kedua, karakteristik dalam memahami problematika di masyarakat dan mencari solusi berdasarkan nilai Islam, UUD 45 serta Pancasila. Ketiga, program persyarikatan fokus menangani permasalahan agama khususnya isu radikalisme yang condong hanya pada Islam. Keempat, Muhammadiyah hendaknya senantiasa menata administrasi sesuai dengan pedoman yang ada, serta lebih memilih untuk menempuh jalur musyawarah atas berbagai keputusan yang hendak diambil untuk menjawab kebutuhan umat.
Profesor Ahmad juga berpesan agar Muhammadiyah mempersiapkan kadernya dimanapun Muhammadiyah berada, bukan berfokus hanya pada beberapa wilayah atau beberapa bidang saja, “Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang. Perlu komunikasi dengan simbol kekuasaan di masyarakat pada tokoh berpengaruh pemerintah dan non pemerintah,” imbuhnya.
Penulis : Hurum maqshurot filkhiyam
Editor : Realita Tataguna CB