Umsida.ac.id – Di masa pandemi covid-19 perlu adanya optimalisasi peran konselor bimbingan dan konseling (BK) dalam meningkatkan potensi siswa sekolah menengah atas (SMP) atau madrasah tsanawiyah (MTs). Hal ini dijelaskan Dr Eni Fariyatul Fahyuni S Psi M Pd I dalam kegiatan Webinar Series DPRM Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) 2021 bertema “Pagelaran Hasil Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Progam Hibah Riset dan Abdimas Umsida TA 2020-2021” secara virtual, Selasa (1/4).
Dr Eni Fariyatul Fahyuni S Psi M Pd I, menjelaskan penelitian hibah riset dilatar belakangi oleh keadaan pandemi covid-19, penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tidak optimal, layanan BK kurang maksimal. “Penelitian tersebut dilatar belakangi oleh kondisi siswa saat ini yang mana banyak sekali persoalan yang dihadapi siswa SMP/MTs seperti penerapan PJJ yang tidak optimal, layanan BK online yang kurang maksima , sehingga terjadi kesulitan belajar siswa, dan bahkan nilai siswa menurun untuk itu perlu adanya suatu perubahan BK, ” Ujarnya.
Tidak hanya itu, ia merasakan kesedihan melihat siswa SMP/MTs di Sidoarjo ini nilainya menurun. “Saya sangat sedih melihat para siswa nilainya menurun, setelah kami melakukan analisis ternyata banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar, dan yang lebih parahnya di lingkungan sekolah sendiri menurut analisis kami PPJ kurang efektif untuk diterapkan kepada pembelajaran siswa, ” tutur Dosen progam studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI).
Menurut Kaprodi S2 MPI itu, menerangkan bahwa pendampingan konselor BK itu berupa aplikasi instrumen BK. “Untuk mengatasi permasalah itu semua konselor BK menerapkan sistem berupa aplikasi yang bernama instrumen BK, yang mana aplikasi tersebut berguna untuk tes buta warna, tes gaya belajar, tes kecerdasan majemuk, dan yang terakhir tes ungkap masalah, ” Pungkasnya.
Di akhir acara, aplikasi tersebut diharapkan membawa manfaat bagi pendidik. “Saya berharap setelah berjalanya aplikasi ini, bisa bermanfaat bagi pendidik dalam mendidik siswa, seorang guru bisa mengetahui karakter siswa yang mana muridnya menyukai gaya mengajar berkelompok, individu, ataupun kemampuan diskusi lainnya, Agar berjalanya pembelajaran bisa diterima sepenuhnya oleh siswa, ” Ujarnya sambil mempresentasikan grafik karakter siswa.
ditulis : Muhammad Asrul
edit : Anis Yusandita