[:id]umsida.ac.id – Sempat menjadi ketua Delegasi Muda Indonesia Asia pasific Social Impact Center di Australia. Sherly membagikan banyak pengalaman hidup kepada peserta FORTAMA Umsida pada sabtu (7/9/2019).
Berbekal informasi dari sebuah buku, Sherly Annavita yang kala itu masih duduk di bangku SMP memimpikan dapat berkuliah di pulau Jawa. Karena Jawa adalah tempat berkumpul anak muda entah untuk mengenyam pendidikan, bekerja, dan sebagainya. Sherly mengajak para maba bersyukur atas keleluasaan sehingga dapat mengenyam pendidikan sarjana.
Meski terbentur masalah finansial.
Sherly berusaha mencari banyak informasi beasiswa di warnet. Hingga mendapatkan 25 tawaran beasiswa di dalam dan luar negeri. Disambut riuh tepuk tangan, wanita kelahiran Aceh ini menuturkan “Sherly tidak pintar, tidak jenius, banyak yang lebih dari Sherly. Tetapi jika kita punya cita, keinginan, mimpi, mau kerja keras, maka semesta akan menunjukkan caranya.” Karena baginya, kesempatan lebih senang datang pada mereka yang siap.
Sebelum meneruskan S2 di Australia jurusan Social Impact Investment. Sherly diamanahi 3 hal yaitu agar jangan lupa akan kodratnya sebagai perempuan, muslimah, dan anak bangsa Indonesia. Sempat diminta tinggal di Australia, Sherly meminta izin kepada teamnya “Seandainya kontribusi saya yang kecil bisa dirasakan teman muda di Australia. Maka ijinkan saya pulang ke Indonesia karena yang lebih berhak adalah Indonesia.” Ujar Sherly.
Sherly mengingatkan bahwa tahun 2045 Indonesia resmi 100 tahun merdeka. Mau tidak mau, suksa tidak suka. Tongkat estafet ada pada kita sekarang, “Lets do something. Mari menjadi control sosial yang baik. Mari ambil bagian untuk membuat bangsa lebih baik, salah satunya lewat pendidikan.” Ujar Sherly.
Karena kontribusi sekecil apapun ketika disatukan akan menjadi sebuah gelombang dan amplitudo yang besar bagi generasi milenial ke generasi alpha yang selanjutnya bisa bersatu untuk kemajuan Indonesia.(hurum)[:en]umsida.ac.id – Had been chair of the Indonesia Asia Pacific Young Delegation Social Impact Center in Australia. Sherly shared many life experiences with the participants of FORTAMA Umsida on Saturday (7/9/2019).
Armed with information from a book, Sherly Annavita who was then still in junior high school dreamed of being able to study in Java. Because Java is a gathering place for young people either to get education, work, and so on. Sherly invites the freshmen to be grateful for the freedom so they can get undergraduate education.
Despite financial problems.
Sherly tried to find a lot of scholarship information in internet cafes. Up to 25 scholarship offers at home and abroad. Applauded, the woman born in Aceh said “Sherly is not smart, not genius, many more than Sherly. But if we have ideals, desires, dreams, want to work hard, then the universe will show you how. “Because for him, the opportunity is happier coming to those who are ready.
Before continuing his Masters in Australia majoring in Social Impact Investment. Sherly diamanahi 3 things namely so as not to forget the nature as a woman, Muslim, and the children of the Indonesian nation. When asked to stay in Australia, Sherly asked permission from her team “If my small contribution could be felt by young friends in Australia. So allow me to go home to Indonesia because the one who has more right is Indonesia. “Said Sherly.
Sherly reminded that in 2045 Indonesia would be officially 100 years independent. Like it or not, I don’t like it. The baton is on us now, “Lets do something. Let’s be good social control. Let’s take part to make the nation better, one of which is through education. “Said Sherly.
Because the slightest contribution when put together will be a wave and a large amplitude for millennial generation to the alpha generation which can then unite for the progress of Indonesia. (Hurum)[:]