Umsida.ac.id – Dalam aksi yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Selasa, (07/05/2024), tak hanya sekedar aksi yang berisi orasi saja. Ada banyak hal yang bisa ditemui pada aksi kemanusiaan bela Palestina. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pihak yang berpartisipasi dalam berbagai hal saat aksi tersebut.
Lihat juga: 4000 Orang Aksi di Umsida: Insyaallah Indonesia Akan Membebaskan Masjid Al-Aqsa
Serba – serbi aksi kemanusiaan Palestina
Konvoi menuju kampus 1
Hal pertama yang ada pada aksi kemanusiaan kemarin adalah konvoi para civitas akademika dari kampus dua dan tiga menuju kampus satu. Konvoi ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan tertib didampingi oleh pihak kepolisian Polresta Sidoarjo. Para civitas akademika yang datang tersebut membawa banyak properti pendukung aksi, seperti bendera Palestina, spanduk, pamflet, atau barang lain yang berhubungan dengan Palestina.
Tak hanya itu, mereka datang serentak ke kampus satu dengan menyanyikan yel-yel dukungan kepada Palestina.
Do’a bersama
Lalu, ada sesi do’a bersama untuk saudara-saudara yang ada di Palestina. Pembacaan doa ini dipimpin langsung oleh salah satu mahasiswa Umsida yang berasal dari Gaza, yakni Mu’taseem Billah.
Mahasiswa S2 prodi manajemen pendidikan Islam ini juga memberikan orasi dan pesan yang diterima dari keluarganya di Palestina.
Pembentangan banner raksasa
Setelah penyampaian orasi dari para pejabat Umsida, mahasiswa, dan juga dari pihak SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, terdapat satu rangkaian acara berupa pembentangan banner raksasa.
Banner bertuliskan “Aksi Bela Palestina: Love Palestine, Stop the War” ini terpampang tepat di dinding depan masjid An-Nur Umsida berukuran 13 x 6 meter. UKM Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah Pecinta Alam Sidoarjo (HIMMPAS) melakukan aksi dengan turun dari rooftop masjid sembari membentangkan banner tersebut.
Cap tangan bendera palestina
Ada satu lagi rangkaian acara yang ada dalam aksi kemanusiaan bela Palestina kemarin. Semua peserta aksi membuat cap tangan di kain putih yang dibentangkan di depan panggung. Aksi cap tangan ini dilakukan tepat setelah semua rangkaian acara telah selesai.
Lihat juga: Rektor Umsida: Aksi Bela Palestina Merupakan Cara Kita Menjalankan Konstitusi
Pihak panitia telah menyediakan cat berwarna merah, hitam, dan hijau yang bisa digunakan para peserta untuk diucapkan di atas kain putih tersebut. Aksi itu diawali dengan para pimpinan Umsida diikuti oleh perwakilan SMAMDA dan para peserta aksi.
Membagikan semangka
Dalam aksi kemanusiaan ini, ada beberapa massa yang berinisiatif membawa semangka yang kemudian dibagikan kepada peserta aksi lainnya. Tidak langsung dimakan, semangka ini ditujukan sebagai simbol bendera Palestina.
Ketika rektor Umsida membacakan pernyataan sikap Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR PTMA), peserta aksi serentak mengangkat semangka tersebut.
Beragam aksesoris aksi
Selain itu, ada beberapa peserta yang membawa properti pendukung aksi kemanusiaan ini. Ada yang membawa spanduk dan pamflet bertuliskan pembelaan terhadap Palestina ataupun kalimat laknat untuk Israel, ada juga yang membawa bendera dan stiker bendera Palestina.
Ada satu lagi properti aksi yang cukup menarik perhatian. Tepan di depan panggung, terdapat keranda putih bertuliskan kalimat biadab untuk Israel. Keranda tersebut merepresentasikan banyaknya korban meninggal dunia yang tak pandang usia dan latar belakang akibat ulah Israel.
Lazismu turut memberikan peran
Aksi yang menguras tenaga dan keringat itu, diluluhkan dengan peran aktif Lazismu Umsida yang membagikan 4.000 konsumsi untuk peserta aksi. Mereka menyediakan 1.000 porsi bakso dan 3.000 bungkus nasi. Dan semua itu sudah ludes bersamaan dengan selesainya aksi.
“Kami menyediakan makanan ini sesuai dengan massa yang telah diperkirakan, jadi Lazismu Umsida menyediakan 4.000 porsi makanan dan Alhamdulillah makanan tersebut habis setelah aksi selesai,” ujar Dr Kumara Adji selaku manajer Lazismu Umsida.
Lihat juga: Dunia Kembali Menegangkan, Israel Zionis Serang Rafah
Penulis: Romadhona S.