Umsida.ac.id – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pencerahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar workshop pengolahan rambutan. Rambutan itu dikreasikan menjadi berbagai macam olahan makanan di Desa Tiru Lor, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Selasa (11/2).
Acara yang diikuti oleh 25 orang yang mewakili dari 4 dusun ini merupakan salah satu program kerja unggulan dari Tim KKN-P Desa Tiru Lor Umsida.
Menurut Arsa Firdausi Nabilah, penanggung jawab workshop, kegiatan ini merupakan salah satu cara kami memanfaatkan buah rambutan, “Yang mana ketika survei lokasi KKN, kami melihat hampir setiap rumah warga memiliki buah rambutan,” ujarnya.
“Akhirnya kami memiliki ide untuk menjadikan proker unggulan kami yakni memanfaatkan buah rambutan yang diolah menjadi beberapa produk seperti selai, permen, dan minuman,” sambung Arsa, sapaan akrabnya.
Arsa menambahkan, “Rambutan ini memiliki nilai jual yang murah, kisaran 2000/kg ketika masih di pohon. Kami mencoba mencari cara bagaimana meningkatkan nilai jual dari buah rambutan, yang harapan kami dapat meningkatkan nilai ekonomi desa Tiru Lor.”
Untuk selai dan permen, lanjut Arsa, bahan dan cara pengolahannya hampir sama, hanya waktu memasak untuk permen lebih lama. “Sedangkan untuk minuman, berbahan kulit rambutan yang dibersihkan rambutnya kemudian diblender dan diambil sarinya utuk direbus,” jelasnya.
“Rambutan mengandung vitamin C yang tinggi, mineral, protein serta karbohidrat yang cukup seimbang,” terang Arsa.
Terakhir, Arsya menyampaikan, “Produk ini rencana akan dijual di salah satu objek wisata, dan nantinya akan dijadikan sebagai oleh-oleh wisata khas Desa Tiru Lor. Kami berharap produk ini terus dikembangkan oleh warga daan semakin dikenal masyarakat luas,” tandasnya
Selepas kegiatan, Dewi Suliyani, Kepala Dusun Bolowono memberikan apresiasi atas kegiatan workshop tersebut, “Saya mengucapkan terimakasih atas ilmunya kepada adik-adik KKN, semoga dengan workshop ini dapat dimanfaatkan ibu-ibu terutama untuk menambah penghasilan keluarga. Melihat selama ini rambutan hanya dimakan sebagai buah biasa, namun sekarang sudah tau inovasi lain,” ungkapnya.
Ditulis Oleh : Lusi Ningtias Ratnawati
Editor : Erika Mulia Arsy