Umsida.ac.id – Sebagai bentuk dukungan gerakan literasi wakaf dan pengembangan kompetensi mahasiswa, Program Studi Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ikuti program magang di Badan Wakaf Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Program magang itu berlangsung selama satu bulan yang dimulai sejak tanggal 13 Januari – 13 Februari 2020 dan diikuti oleh enam mahasiswa yaitu Bayu Wardhana, Alfian Rico Firmansyah, Muhammad Adey Romadhoni, M Wahyu Ayatullah, Nafisah Maulidia Chusma, dan Sayyidatunisa.
Dalam kegiatannya, keenam mahasiswa Perbankan syariah itu mendapat berbagai macam bimbingan, mulai dari proses penanganan kasus wakaf hingga membuat rancangan program yang dapat mendukung literasi seperti merancang pembuatan buku, vidio, dan web.
Fitri Nur Latifah SE MESy, Kepala Program Studi Perbankan Syariah mengungkapkan, “Kegiatan ini sebagai bentuk praktek lapangan mahasiswa Perbakan Syariah dalam mengelola dana sosial, agar mahasiswa bisa mengetahui bagaimana cara pengelolaannya, hambatan, dan tantangan yang dihadapi yang salah satunya di lembaga wakaf ini.”
“Dan mulai dari 2019 kemarin juga kan sedang maraknya berbagai acara yang mengangkat tema wakaf 4.0, lalu wakaf ini juga masih cenderung dilihat sebagai hal yang baru dalam dunia ekonomi,” imbuhnya.
Selain itu, aset wakaf yang dimiliki sangat besar tapi data yang tercatat hanya sedikit. “Sehingga adanya magang ini, harapannya mahasiswa dapat melihat peluang dalam pengelolaan aset wakaf dan mengetahui kondisi di lapangan itu seperti apa,” ungkap Fitri.
Dalam kesempatannya, Drs Jeje Abdul Rojak MAg, Ketua BWI Jatim menyampaikan, “Harapannya dengan adanya magang ini kita bisa bersama-sama mengembang wakaf terutama yang di Jawa Timur. Selain itu, teman-teman mahasiswa juga bisa ikut serta menjadi pelopor gerakan wakaf produktif, ya minimal dalam ruangan lingkup kampusnya.”
Sementara itu, Bayu Wardhana, peserta magang BWI Jatim menyampaikan rasa syukurnya telah bergabung bersama dalam program magang ini. “Saya merasa bersyukur sekali, saya bisa banyak belajar banyak hal mengenai wakaf Indonesia yang selama ini dan jadi bisa tau juga peran BWI secara tektisnya,” ungkapnya saat diwawancarai oleh Jurnalis Umsida, Sabtu (8/2).
“Terlebih lagi, kita di sini kan juga diberi kesempatan untuk melihat dan belajar berbagai permasalahan yang ditangani BWI, jadi dari sini saya bisa banyak tau bagaimana cara menyelesaikan beberapa permasalahan tentang wakaf,” sambung Muhammad Adey Romadhoni yang juga peserta magang BWI Jatim.
Ditulis Oleh: Sayyidatunisa
Editor: Erika Mulia arsy