Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) resmi menggelar wisuda luring dan daring di Gedung Auditorium umsida pada Sabtu (17/10). Pelaksanaan wisuda kali ini, umsida memberikan opsi kepada mahasiswa peserta wisuda, yaitu menggunakan metode luring dan daring. Metode luring dipilih umsida sebagai bentuk pengabadian momen setelah mereka selesai menempuh kuliah. Namun melihat kondisi saat ini, tidak memungkinakan untuk melakukan wisuda secara luring dalam jumlah yang besar, maka opsi wisuda daring juga diberikan kampus kepada mahasiswa.
Rektor umsida Dr Hidayatullah Msi menyampaikan harapannya terkait pelaksanaan wisuda ke-XXXV, “Selamat kepada para wisudawan yang telah menuntaskan perkuliahan di kampus Umsida. Semoga ilmu yang didapat bisa memberikan bekal untuk kehidupan di masa mendatang, bermanfaat bagi bangsa dan negara,”ujarnya.
Untuk pelaksanaan wisuda secara luring, umsida memberikan beberapa persyaratan dan aturan yang harus dipatuhi oleh wisudawan. Mereka wajib menaati seluruh protokol kesehatan yang berlaku selama mengikuti prosesi wisuda. Mulai dari pengecekan suhu tubuh saat akan memasuki kampus hingga penggunaan masker dan face shield selama prosesi wisuda berlangsung.
Setelah diputuskan menggunakan dua metode pelaksanaan wisuda,daring dan online, umsida memutuskan menggandeng pihak khusus di bidang kesehatan diantaranya Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), tim khusus yang dibentuk PP Muhammadiyah, sebagai partner untuk meng-handle kegiatan kegawatdaruratan di masa pandemi ini.
Dalam hal keamanan, umsida mendapatkan melengkapi relawan yang turut membantu pelaksanaan wisuda luring dengan perlengkapan sesuai protokol kesehatan. Relawan yang tergabung dalam Relawan COVID-19 umsida ini sebelumnya telah mendapat pembekalan dan pelatihan-pelatihan.
Dalam pelaksanaannya, wisuda luring mengalami kendala seperti para wisudawan yang susah diarahkan untuk tidak berkerumun ataupun foto bersama. Panitia wisuda selalu berkeliling untuk menertibkan dan membubarkan kerumunan. Walaupun wisuda kali ini sangat berbeda dengan wisuda luring biasanya dimana tidak ada pendampingan dari orang tua mahasiswa, namun antusias mahasiswa yang mengikuti wisuda secara luring tetap banyak.
“Sebenarnya ada perasaan sedih waktu ada himbauan bahwa orang tua tidak diperkenankan hadir mengikuti prosesi wisuda, namun balik lagi karena memang kita masih berada di situasi COVID-19 maka kita juga harus mengerti keadaannya”, tutur Inka salah satu wisudawati dari Fakultas Bisnis,Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS).
Pada pelaksanaan wisuda ke-XXXV umsida meluluskan 261 mahasiswa terdiri dari 79 mahasiswa dari fakultas saintek, 156 mahasiswa fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial, 24 mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan, 4 mahasiswa fakultas kesehatan.
*Etik Siswati Ningrum