umsida.ac.id – Direktur Rumah Sakit (RS) Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan dr Tjatur Priambodo MKes didapuk menjadi pembicara refleksi Milad Muhammadiyah ke-108 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dengan program Podcast Umsida Menyapa, bertempat di Studio Perpustakaan lt 3 Kampus 1 Umsida, Rabu (18/11).
Tjatur, demikan panggilan akrabnya, menegaskan bahwa wabah Covid-19 nyata adanya. Ia menganalogikan ada empat golongan masyarakat berpandangan mengenai Covid-19. “Pertama, golongan orang pintar memang benar paham tentang Covid-19 dan mau mencari tahu informasi kebenarannya. Golongan orang pintar tidak akan percaya dengan asumsi berdasarkan kata orang yang tidak ada bukti otentiknya. Kedua, golongan orang bodoh merupakan golongan tidak mampu mendapatkan informasi data Covid-19 dengan segala keterbatasan, sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan,” paparnya.
Diantaranya dua golongan tersebut, terdapat golongan orang setengah pintar atau tidak konsisten. “Ketiga, golongan orang setengah pintar saat berkumpul dengan orang pintar dia menjadi percaya bahwa Covid-19 itu nyata. Dan pada saat berkumpul dengan orang bodoh ia beralih tidak mempercayai adanya Covid-19 ,” imbuhnya. Terakhir, golongan orang yang sangat berbahaya. “Orang yang merasa pintar itu berbahaya, karena tidak mengetahui kebenaran Covid-19. Golongan ini akan menyebarkan informasi yang dianggapnya benar namun belum terbukti kebenarannya,” tandasnya.
Dalam terminologi medis Covid-19 digolongkan sebagai penyakit Self Limiting Disease yakni penyakit yang bisa sembuh sendiri, apabila memilik syarat sistem imunitas tubuh seseorang dinyatakan baik. “Pada saat sistem imunitas manusia baik dan tinggi, maka virus corona dapat dikendalikan dengan mudah. Sedangkan jika sistem imunitas seseorang turun terutama jika ada penyakit penyerta biasa disebut faktor komorbit. Faktor komorbit meliputi hipertensi, diabet, obesitas, gangguan sistem pernapasan, dan infeksi lainnya ” pungkasnya.
ditulis : Anis Yusandita
Edit : Etik Siswati Ningrum