Mahasiswa Umsida Berinovasi Hand Sanitizer Touchless Berbasis Sensor Infrared

Umsida.ac.id – Di tengah kondisi pandemi, masyarakat dituntut untuk selalu siap sedia dalam menghambat penularan dan penyebaran Covid-19. Salah satu bentuk upaya meminimalisir resiko penularan adalah dengan selalu mempersiapkan hand sanitizer dalam aktivitas sehari-hari.

Terinspirasi dari adanya kebutuhan menggunakan hand sanitizer secara berkala, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Terpadu (KKN-T) kelompok 30, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ciptakan inovasi alat hand sanitizer touchless berbasis sensor infrared untuk masyarakat Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Minggu (12/09).

Mahasiswa KKN-T kelompok 30 menyadari bahwa permasalahan tidak hanya sebatas kebutuhan menggunakan hand sanitizer, akan tetapi juga penempatan hand sanitizer manual di beberapa titik yang memiliki kemungkinan terjadinya sentuhan dalam penggunaannya. Sehingga diperlukan adanya alat hand sanitizer otomatis yang penggunaannya tanpa melalui sentuhan agar dapat mengurangi resiko terjadinya penularan Covid-19.

Dalam proses pembuatan hand sanitizer touchless berbasis infrared ini memerlukan beberapa komponen, diantaranya 6V Water Pump, Selang PVC, Kabel, Sensor OB, 1K ohm Resistor, TIP 42C Transistor, Saklar kaki 3, Baterai Li-ion 18650, Modul Charge TP405, serta Infraboard sebagai bahan dasar untuk cover. Kemudian, seluruh bahan yang ada dirakit.

Tahap selanjutnya adalah dengan melakukan proses pengujian untuk memastikan alat hand sanitizer dapat berfungsi sesuai harapan. Jika alat dapat berfungsi dengan baik, maka selanjutnya membuat luaran yang terbuat dari infraboard sebagai cover alat hand sanitizer.

Prinsip kerja alat hand sanitizer touchless ini adalah dengan mengarahkan tangan ke bawah sensor infrared. Maka secara otomatis alat hand sanitizer akan menyemprotkan cairan hand sanitizer.

Alat ini juga dilengkapi dengan modul charge serta baterai isi ulang yang dapat bertahan selama 1 hari dalam keadaan aktif dan bertahan selama 2 hari dalam kondisi stand by. Sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama tanpa harus mengganti baterai saat habis.

Alat hand sanitizer touchless berbasis sensor infrared ini ditempatkan di beberapa titik berdasarkan observasi lokasi yang rawan terjadi kerumunan, diantaranya masjid, posyandu, pos kamling, dan balai pertemuan serta kantor Desa Ngerong.

Di sisi lain, mahalnya harga cairan hand sanitizer dan kandungan bahan kimia yang terlalu banyak juga menjadi masalah dalam pengadaan fasilitas hand sanitizer di tempat umum. Oleh karenanya, melalui kegiatan KKN kali ini, mahasiswa Umsida juga membuat sendiri cairan hand sanitizer dengan memadukan bahan alami berupa tanaman lidah buaya.

Untuk pembuatan cairan hand sanitizer, bahan yang diperlukan berupa Alkohol 70%, Aquades, Carbomer, Trietanolamin, Gliserol, dan 50gr lidah buaya yang sudah diblender. Proses pembuatan cairan diawali dengan mencampurkan semua bahan sesuai dengan takaran ke dalam wadah kaca steril, kemudian diaduk hingga cairan berubah menjadi gel. Selanjutnya dilakukan penambahan essence melon untuk aroma hand sanitizer serta melakukan uji konsentrasi cairan. Tahap akhir adalah dengan memasukkan cairan ke dalam alat hand sanitizer touchless yang telah jadi.

Syahrul selaku Kepala Desa Ngerong mengaku senang dengan berbagai inovasi dari mahasiswa KKN-T kelompok 30 Umsida. “Sangat inovatif sekali, canggih. Sehingga masyarakat lebih mudah menggunakan hand sanitizer tanpa perlu menyentuh pumpnya. Apalagi masa pandemi begini kalau menyentuh menggunakan tangan takut alatnya terkontaminasi, ya harapannya semoga bermanfaat kedepannya bagi masyarakat,” ucapnya.

Penulis : Dedy Rizaldi
Editor : Shinta Amalia Ferdaus

Leave a Reply

Berita Terkini

magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By

Riset & Inovasi

riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
Program Action FPIP Umsida
Action, Abdimas Gagasan Mahasiswa FPIP Umsida yang Pedulikan Pendidikan Anak Desa
November 1, 2025By
dosen Umsida wujudkan ketahanan pangan, riset dan abdimas
Wujudkan Ketahanan Pangan, Dosen Umsida Dampingi SMKN 1 Jabon
November 1, 2025By
lang and tech
Lang and Tech, Inovasi PBI dan PTI Umsida Tunjang Materi secara Daring
October 19, 2025By
renalmu.com
Aplikasi Renalmu.com, Inovasi Dosen Umsida Dorong Transformasi Digital Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit
October 17, 2025By

Prestasi

riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
inovasi laboran MIK Umsida
Inovasi Augmented Reality Laboran MIK Umsida Antarkan Prestasi Gemilang
October 28, 2025By
Umsida perguruan tinggi unggul
Umsida Masuk 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Tahun 2025 Versi SINTA Score 3 Years
October 27, 2025By
Tim fisioterapi Umsida
Tim S1 Fisioterapi Umsida Juara 2 Medical and Health Competition Vol 2 2025
October 21, 2025By
inovasi limbah cangkang kupang 3
Olah Limbah Cangkang Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Raih Juara 2 PKP2 PTMA 2025
October 19, 2025By