Umsida.ac.id – Untuk menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) unggul perlu adanya bukti pencapaian, salah satunya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Hal ini dipresentasikan Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi dalam acara kunjungan silaturahmi dan diskusi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk pengembangan persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Rabu (24/11).
Kunjungan tersebut dihadiri oleh PWM Kalsel, Universitas Muhammadiyah (UM) Banjarmasin dari mulai Rektor, Warek, BPH, dan Direktorat, dan Rumah Sakit (RS) Islam Banjarmasin yaitu direktur RS, Badan Keuangan dan struktur lainya.
Pada presentasinya, ia menjelaskan perkembangan Umsida. “Tahun 1984 membuka Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Sidoajo, kemudian ditahun 1987 membuka Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Muhammadiyah Sidoarjo, tidak hanya itu, tahun 1994 membuka Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah Sidoarjo, dan pada tahun 2000 semua sekolah tinggi secara resmi digabung menjadi Universitas Muhammadiyah Sidoajo,” ujarnya.
“Tidak hanya itu, saat ini ditahun 2021 Umsida memiliki 30 program studi (prodi) jenjang Diploma D3, D4, dan Sarjana S1, S2, terhimpun dalam 5 fakultas yaitu Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS), Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP), Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Fakultas Agama Islam (FAI), dan Fakultas Sain dan Teknologi (Saintek),” tutur pak Dayat.
Umsida memiliki fasilitas gedung diantaranya, Kampus 1, Kampus 2, Kampus 3, dan Graha Umsida. “Kampus 1 ditempati fakultas FPIP, FBHIS, FAI, Kampus 2 ditempati Fakultas Saintek, Kampus 3 ditempati FIkes, dan Graha Umsida dikhususkan untuk kegiatan pertemuan, rapat kerja, ataupun kegiatan lainya,” jelasnya.
Adapun Visi besar Umsida adalah Menjadi Perguruan Tinggi Unggul dan Inovatif dalam Pengembangan IPTEKS Berdasarkan Nilai-nilai Islam Untuk Kesejahteraan Masyarakat. “Kami terus berupaya menerapkan visi Umsida menjadi Universitas unggul demi menopang kebutuhan masyarakat, khusus persyarikatan,” terangnya.
Tidak hanya itu, Rektor Umsida juga mengungkapkan status akreditasi Umsida. “Saat ini status akreditasi B, nantinya Umsida berencana untuk meningkatkan akreditasi institusi unggul, tidak hanya itu peningkatan status akreditasi juga dilakukan oleh Fakultas dan Program Studi (Prodi) di Umsida,” Imbuhnya.
Pria yang meraih penghargaan UMKM tahun 2018 itu menjelaskan Core Values Umsida. “Uswah menjadi contoh yang baik, mandiri secara etis dan otonom, sinergi kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, menjadi Perguruan Tinggi (PT) berintegritas, bergerak secara dinamis, dan amanah atau terpercaya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan peringkat yang diperoleh Umsida. “Umsida berada di posisi peringkat 143 Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta versi Kemendikbud tingkat Nasional, Umsida peringkat 59 Perguruan Tinggi Islam (PTI) versi 4ICU tingkat Dunia, dan peringkat 9 PTMA versi Kemendikbud tingkat Nasional, atas pencapaian itulah Umsida ingin menjadi PT unggul,” jelasnya.
Tidak hanya itu, adapun problem Umsida diantaranya adalah data mahasiswa yang mendaftar di Umsida semakin menurun dari mulai tahun 2019 hingga 2021 karena terjadi badai pandemi Covid-19, dan beberapa pembangunan juga dihentikan. “Kami menghentikan pembangunan sementara At Tanwir Tower Umsida, dan ditahun ini kita lebih memfokuskan penyelesaian Masjid An Nur, gedung dakwah, dan gedung Pascasarjana,” tandasnya.
Setelah presentasi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, beberapa pihak UM banjarmasin mengajukan pertanyaan tentang bagaimana upaya Umsida dalam meningkatkan sumber pendapatan selain SPP Umsida khususnya di masa pandemi. Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Wakil rektor II Umsida Heri Widodo SE MSi AK CA. “Selain SPP Umsida memanfaatkan fasilitas dialih fungsikan sebagai bisnis, maksudnya, sebagai contoh kita memiliki klinik fisioterapi, selain digunakan praktek mahasiswa juga bisa digunakan kegiatan lainya, dari situ bisa menambah pendapatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, pertanyaan berikutnya adalah tentang bagaimana upaya Umsida dalam meningkatkan jumlah mahasiswa baru yang ingin mendaftar. Pertanyaan tersebut dijawab oleh Warek III Eko Hardi Ansyah SPsi MPsi Psikolgi. “Data pendaftaran mahasiswa baru Umsida sempat mengalami penurunan karena pandemi, akan tetapi Umsida terus berupaya dalam mengiklankan kepada masyarakat untuk mendaftar di Umsida, seperti memanfaatkan sosial media dan web, Umsida memiliki tim kreatif, jadi didalam tim tersebut mengolah akun instagram, tiktok, facebook, dan web Umsida,” jelasnya.
Acara tersebut diakhiri tanggapan Rektor UM Banjarmasin Prof Dr H Ahmad Khairuddin MAg. “Kami sangat berterimakasih atas sharing antar AUM, dan membuat kami menambah semangat, menjadikan referensi dalam perkembangan AUM terhadap persyarikatan, semoga silaturahmi terus terjalin kedepannya,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana