Umsida.ac.id – Berikan fasilitas bimbingan Baca Quran (BQ) kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LIK) Umsida mengadakan Technical Meeting Bimbingan BQ Akbar. Kegiatan ini berlangsung di Aula Siti Khodijah Kampus 3 Umsida, Selasa (26/7).
Dilaksanakan mulai 1 Agustus mendatang, bimbingan ini diberikan secara khusus kepada mahasiswa angkatan 2016-2020 yang belum tuntas menyelesaikan tes baca Quran. Kasie LIK Puspita Handayani SAg MPdI mengatakan program ini sebagai langkah untuk membantu mahasiswa yang belum mampu mengikuti bimbingan dan tes BQ karena terkendala jam kerja dan kuliah. “Jadi kita mengadakan bimbingan besar-besaran, karena biasanya kelas kecil, makanya kami adakan kelas besar agar target mereka lulus besar juga,” tuturnya.
Berbeda dari bimbingan pada kelas kecil yang mengharuskan mahasiswa untuk membayar Rp 50.000 untuk 10 kali pertemuan, untuk program kali ini mahasiswa bisa mengikuti secara gratis. “Kelas kecil itu peminatnya sedikit sekali, maka dari itu kita ingin coba mengadakan bimbingan ini secara gratis,” ujarnya.
Program ini rencananya akan berlangsung selama 1 bulan dengan total 20 kali pertemuan. Sebanyak 194 pendaftar akan dibimbing 20 fasilitator mahasiswa dan alumni Umsida. Dalam acara technical meeting tersebut, diadakan pre-test untuk menentukan kemampuan BQ tiap mahasiswa, sehingga nantinya memudahkan dalam pengelompokan.
Sementara, Kasie Pembinaan Mahasiswa Ima Faizah S P M PdI menyebut waktu pelaksanaan fleksibel bagi mahasiswa. Terdapat dua sesi yang disediakan selama hari Senin-Jumat, sesi pertama dilaksanakan pukul 09.00-14.00 dan sesi kedua dilaksanakan pukul 15.00-20.00.
“Untuk berapa harinya, itu tergantung dari kemampuan mahasiswa. Jadi kalau mahasiswa misalnya kemampuan baca Qurannya sudah sedikit mampu, tapi masih ada salah makhrajnya, tajwidnya, jadi mungkin bimbingannya hanya sampai 10 kali,” ungkapnya. Selanjutnya, mahasiswa yang mengikuti program bimbingan ini tidak perlu mendaftar kembali untuk sertifikasi BQ.
Lebih lanjut, Puspita Handayani berharap agar mahasiswa bisa menjaga komitmennya dan tidak lagi menganggap tes BQ sebagai hal yang menakutkan. Ia menargetkan 80% mahasiswa yang mendaftar bisa menyelesaikan program ini. “Kita ingin sesuai dengan visi Muhammadiyah yang berdasarkan nilai-nilai islam, paling tidak, ini cara kita mewujudkannya, nilai-nilai islamnya di sini,” pungkasnya. (Shinta Amalia/Etik).
*Humas Umsida