Rektor Umsida Sebut Grand Design, Kunci Jadi Dokter Masa Depan

Rektor Umsida Sebut Grand Design, Kunci Jadi Dokter Masa Depan

Umsida.ac.id – “Siapa yang ingin jadi Direktur Rumah Sakit?” Satu pertanyaan sederhana yang mengandung makna terdalam pada sesi materi Manajemen Organisasi dan Akhlaq Bermuhammadiyah pada kegiatan camp omah tauhid (baitul arqom) untuk para dokter muda, Jumat (09/09/2022).

Pertanyaan itu terlontar oleh Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi kepada 48 dokter muda yang kini berada di masa akhir dua tahun pendidikan profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Ada 4 mahasiswa yang mengangkat tangan tanda siap menjadi Direktur Rumah Sakit di masa depan.

Rektor Umsida

“Bagus Sekali,” kata Hidayatulloh menimpali 4 mahasiswa itu. Yang lainnya, bukan tak mau menjadi Direktur, namun banyak yang bercita-cita menjadi dokter spesialis hingga owner Rumah Sakit.

Namun, menurut Hidayatulloh, “Bukan anda akan jadi apa? Bukan masalah anda menjadi Direktur, tetapi akan jadi apa Rumah Sakit yang anda pimpin itu,” tuturnya.

“Mau berkembang, atau malah semakin turun?” imbuhnya.

Dia menerangkan, banyak rumah sakit yang semakin berkembang, tetapi banyak juga yang tutup karena kurang piawainya seorang Pemimpin.

Karena itu, bapak tiga anak itu menerangkan, “Tugas pemimpin itu menciptakan irama yg sama agar enak rasanya, bagaimana caranya? Ya kita harus memaksa diri kita untuk seirama dengan organisasi,” tegasnya.

Agar irama Rumah Sakit bisa sama, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu menegaskan bukan dengan Cara mengikuti direktur, dokter, perawat, dan lain-lain, tetapi mengikuti visi besar yang menjadi fokus pergerakan seluruh anggota Rumah Sakit.

“Masing-masing individu harus ikut melakukan dan mendukung visi besar organisasi itu,” tambahnya.

Hidayatulloh menambahkan, ketika diantara kita ingin pengelolaan Rumah Sakit itu berhasil, maka kita harus merencanakan dengan sangat matang.

Lihat Juga :  ULM Banjarmasin Siap Dukung Rencana Umsida Kedepan

“Perencanaan yang matang itu dilihat dari master plan-nya, itulah visi,” imbuhnya.

“Grand design sebuah organisasi adalah kita harus sadar kita ada dimana,” tuturnya sambil menunjuk layar power point tentang keberadaan seorang pemimpin yang berada di lingkaran paling dalam, di luarnya lagi ada lembaga, dan di luarnya adalah organisasi.

Dia melanjutkan dengan sebuah pertanyaan, “Anda mau jadi dokter kapan? Hari ini baru mau?” Dia bertanya sambil diberi anggukan oleh peserta.

“Anda tidak boleh berproyeksi menjadi dokter sekarang, tetapi anda harus memproyeksikan untuk menjadi dokter masa depan,” terangnya.

Seperti apakah Grand design dokter masa depan, lanjut dia, yaitu dokter yang mampu memahami isu yang terjadi dan akan terjadi, salah satunya Era Industri 4.0, di mana semua dokter dipaksa untuk menguasai teknologi.

“Sekarang ini sudah banyak pemeriksaan dengan menggunakan robot, mendeteksi orang sakit tidak harus bertemu langsung dengan yang sakit, tetapi melalui teknologi,” paparnya.

“Ini yang terjadi hari ini, karena itu anda harus bisa menguasai trend apa yang akan anda hadapi di masa depan,” tegasnya.

Terakhir, “Ujian seorang pemimpin adalah harus mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang agar mampu memproyeksikan apa saja yang bisa dilakukan hingga sepuluh bahkan dua puluh tahun ke depan, meski bukan dipegang oleh kepemimpinan yang sama,” pungkasnya.

 

Artikel dikutip dari laman PWMU.CO : Menjadi Dokter Masa Depan Harus Paham Masalah Ini

Ditulis oleh: Dian Rahma Santoso

Berita Terkini

pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By
BPH Umsida dan BPH Umri
BPH Umsida Sambut Kunjungan BPH Umri, Bahas 3 Topik Ini
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By
inovasi bell kuis
Bell Kuis, Inovasi Tim PKM Umsida Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Muhammadiyah 5 Porong
August 14, 2025By

Prestasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By
apresiasi publikasi ilmiah 1
Penghargaan Publikasi Ilmiah Jadi Bukti Komitmen Umsida Majukan Riset Akademik
September 19, 2025By