Umsida.ac.id – Guna menjalankan program kerja utama KKN dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan, kelompok 53 KKN-P Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar seminar kesehatan bernama Pencegahan Stunting dan Lingkungan Sehat di balai desa Sentul, Purwodadi, Pasuruan, Kamis (08/02/2024).
Ibu enggan ke posyandu
Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN Mahasiswa Umsida untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dan membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan dan lingkungan yang bersih. Selain karena proker utama KKN, kegiatan ini dilaksanakan karena di desa Sentul sendiri terdapat 21 balita yang masuk dalam kategori stunting. Angka tersebut tidaklah sedikit. Oleh karena itulah, penting untuk mengedukasi warga terutama orang tua yang memiliki balita.
Lihat juga: Intip 14 Program KKN-T Mahasiswa Fikes Umsida yang Bertema Stunting
Walau banyak balita di desa ini yang terindikasi stunting, mahasiswa KKN menemukan rata-rata ibu yang enggan datang ke posyandu. Alasannya sepele, mereka malu mengakui bahwa sang anak terindikasi stunting dan memilih untuk tidak datang ke posyandu. Kadang mereka datang, tapi tidak mengambil Pemberian Makanan Tambahan (PMT), kadang pula mereka mengambil tapi dikurangi.
Setelah itu, tim KKN berdiskusi dengan pihak desa untuk mengatasi hal ini, akhirnya tercetus seminar dan pembagian makanan pokok.
“Pencegahan stunting itu sangatlah penting maka dari itu dengan diselenggarakannya acara ini. Kami selaku pihak desa akan membantu merealisasikan programnya,” ujar Sugianto selaku kepala desa Sentul.
Dengan adanya seminar masyarakat mengetahui lebih jelas tentang stunting dan lingkungan sehat sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran untuk mencegah terjadinya stunting dan merawat lingkungan sehat kedepannya.” ujar Azriyansyah, tim KKNP 53
Tim KKN 53 mengundang Agus Salim, MPsi, salah satu dosen Umsida sebagai fasilitator dan pembicara dalam acara ini, membawa pengetahuan dan semangat positif kepada masyarakat Desa Sentul.
Lihat juga: 2 Fokus Program KKN-P Umsida di Desa Baujeng, UMKM Hingga Germas
Dalam seminar ini melibatkan 30 warga desa Sentul, 15 mahasiswa KKN, 2 dosen Umsida, dan 5 perangkat desa. Dalam semangat kerjasama antara mahasiswa, dosen dan masyarakat diharapkan dapat mengambil bagian aktif dalam kegiatan ini. Selain itu, akan ada sesi workshop dan demonstrasi praktis yang dilakukan bersama-sama oleh mahasiswa KKN dan masyarakat desa Sentul.
Selian seminar, tim KKN 53 juga memberi PMT berupa agar-agar. Selama ini, PMT yang diberikan berupa kacang hijau. Namun bidan desa, terdapat beberapa masalah pada bayi sehingga PMT diganti agar-agar sebagai stimulasi perkembangan bayi.
Apresiasi warga terkait kesehatan
Pemerintah desa Sentul mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN Umsida dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Mereka membantu memberitahu seluruh warga desa Sentul untuk turut serta dalam seminar. Hal ini terlihat dari peran aktif pemdes Sentul, misalnya, pihak PKK desa dan kader yang membantu jalannya kesehatan di desa Sentul.
“Para ibu-ibu PKK dan kader ini bergerak secara menyeluruh. Mereka menyebar di empat dusun yang ada di desa Sentul. Di tiap dusun itu ada 3-4 ibu kader sebagai koordinator. Mereka melakukan kunjungan bumil untuk mengecek kesehatan. Jika janin tersebut terindikasi stunting, maka akan ditindak oleh pihak kesehatan desa,” lanjut Azri.
Sejak diadakannya seminar tersebut, pada bulan ini pihak Posyandu memperketat kegiatan untuk mengedukasi stunting. Terlebih pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio yang akan kembali digelar pada 19-25 Februari 2024.
Lihat juga: Perkenalkan “SUEGER”, Produk Olahan Susu Inovasi Mahasiswa KKN-P 52 Umsida
”Program ini bagus. Semoga masyarakat sadar bahayanya stunting sehingga warga antusias mengikuti program stunting yang sudah dijadwalkan oleh desa Sentul”, tanggapan Yayuk, bidan desa Sentul.
Penyunting: Romadhona S.