Edukasi Pembuatan Eco Enzym, KKN-T 26 Umsida Selamatkan Lingkungan

Selamatkan Lingkungan, KKN-T 26 Umsida Edukasi Pembuatan Eco Enzym

Umsida.ac.id -Tergerak akan tingginya sampah rumah tangga, yang kemudian kurang termanfaatkan dengan baik. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) Kelompok 26 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) gelar sosialisasi pelatihan pembuatan Eco Enzym bagi warga desa Boro, Tanggulangin, Sidoarjo tepatnya di balai desa setempat, Sabtu (07/09/2024).

Hadir dalam pelatihan kali ini, diantaranya Dr Sigit Hermawan Msi , Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida, drg Dwi Wahyu Indrawati MKes SP Perio selaku pembimbing KKNT 26 Umsida, Muchammad Soichunnurudin Kades Boro Tanggulangin serta puluhan PKK warga Desa Boro Tanggulangin.

Edukasi Pembuatan Eco Enzym

Belajar tentang pengelolaan sampah menjadi Eco Enzym, Sigit Hermawan Direktur DRPM Umsida sampaikan kegiatan ini wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai pengabdian bagi masyarakat. Mengaplikasikan keilmuannya ke masyarakat meliputi seluruh disiplin ilmu. Dan pada kesempatan kali ini, mahasiswa KKNT 26 Umsida memilih proses pembuatan Eco Enzym untuk sosialisasikan ke PKK Desa Boro Tanggulangin Sidoarjo.

Edukasi Pembuatan Eco Enzym, KKN-T 26 Umsida Selamatkan Lingkungan

“Kegiatan ini wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai pengabdian bagi masyarakat, bentuk pengabdian bagi masyarakat, aplikasikan ilmunya ke masyarakat. Ilmu bisa meliputi seluruh disiplin ilmu, tidak hanya ekonomi, pendidikan, namun semua disiplin ilmu. Mahasiswa harus bisa membaur di masyarakat, ” ujarnya.

Ia juga menambahkan “Negara kita menjadi negara penghasil sampah yang tinggi, maka sampah bisa menjadi teman bisa pula menjadi lawan. Dan ketika sampah bisa dikelola dengan baik akan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan lingkungan. Namun bila tak terkelola dengan baik, dan dibuang asal akan jadi pencemaran lingkungan”.

Dwi Wahyu Indrawati, pembimbing KKNT 26 Umsida juga sampaikan, pihaknya melalui mahasiswa ingin mengajarkan ibu ibu PKK di Desa Boro Tanggulangin belajar tentang pembuatan Eco Enzym.

Teori Ezo Enzym dengan membuat probiotik dari buah. Probiotik sendiri bisa dibuat dengan bahan diantaranya susu, kacang-kacangan dan buah. Pihaknya membuat dengan bahan buah karena buah merupakan sesuatu yang mudah didapatkan di masyarakat dan dikonsumsi oleh orang banyak.

Baca juga: Sambut Maulid Nabi, KKN T 11 Umsida Gelar Lomba Cerdas Cermat

“Teori Eco Enzym kita membuat dari bahan buah, kenapa buah, karena buah mudah didapatkan dan dikonsumsi oleh kita sehari hari. Probiotik ini nanti kita buat dari buah yang difermentasikan terlebih dahulu, ” ungkap Dwi Wahyu Indrawati, saat di balai Desa Boro Tanggulangin.

Untuk jus probiotik, proses pembuatannya dari buah yang difermentasi. Yakni buah yang diambil 40 % atau 300 gram ditambah 1 liter air didiamkan selama 3 hari dalam wadah yang kedap udara. Dan kemudian jadilah jus probiotik yang bermanfaat, tak hanya bagi kesehatan lambung namun juga kesehatan usus.

Lihat Juga :  Lepas KKN T Umsida, Rektor: Mahasiswa Wajib Punya Ide Bermanfaat bagi Umat

“Sementara untuk proses pembuatan sabun. Dari buah tadi, kulit atau sampahnya kita sisihkan kita fermentasi dengan campuran gula merah atau molase serta air secukupnya, didiamkan selama 90 hari atau 3 bulan. Setelah ekstat jadi, nanti kita ambil secukupnya dan dicampur dengan campuran campuran lain menjadi sabun cair, ” sebut Dwi Wahyu Indrawati, yang juga merupakan dokter gigi ini.

Dwi Wahyu Indrawati tambahkan tak hanya bisa dibuat menjadi jus probiotik maupun sabun. Pemanfatan Eco Enzym juga miliki fungsi yang beragam salah satunya bisa dimanfaatkan menjadi Mouthwash, untuk mencegah peradangan sariawan, hingga membantu gigi sakit.

Andhika Rizki Hidayatullah selaku panitia acara sebutkan pihaknya membuat acara mengelola sampah dari bahan sampah organik ini tujuannya agar sampah dapat terkelola dengan baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan.

Baca juga: KKN-T 7 Umsida Berpartisipasi dalam Pengajian Rutin Desa Balongdowo

“Proses pembuatan Eco Enzym ini gampang banget, kita hanya perlu sabar, menunggu fermentasi selama 90 hari dan nantinya Eco Enzym bisa digunakan untuk ragam kebutuhan seperti contohnya sabun yang kita presentasikan cara pmbuatannya ke PKK Desa Boro Tanggulangin, ” ungkap Andhika Rizki Hidayatullah di Balai Desa Boro.

Senada, Az Zahra dan Elisa, peserta KKNT 26 Umsida tambahkan intinya pengolahan limbah bahan organik ini harus memakai bahan dari kulit buah atau sayur sayuran yang masih segar, tidak boleh busuk.

“Pengolahan limbah sampah organik untuk Eco Enzym harus menggunakan bahan kulit buah atau sayur sayuran yang masih segar dan tidak busuk. Tak hanya itu, kulit buah atau sayur itu harus dicuci terlebih dahulu agar terhindar dari pestisida, sebelum nantinya di potong potong dan ditiriskan dan dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan Eco Enzyim, ” tegas Az Zahra dan Elisa.

Edukasi Pembuatan Eco Enzym, KKN-T 26 Umsida Selamatkan Lingkungan

Dalam kesempatan ini, sebagai bentuk pengabdian mahasiswa ke masyarakat. Di akhir acara penyerahan hasil produk mahasiswa. Produk Eco Enzym dari mulai produk jus probiotik, sabun cair hingga mouthwash probiotik juga diserahkan oleh perwakilan kampus, Direktur DRPM Umsida Sigit Hermawan didampingi pendamping KKNT 26 Umsida Dwi Wahyu Indrawati kepada Kades Boro Muchammad Soichunnuridin.

Harapannya apa yang telah disosialisasikan para mahasiswa Umsida ini nantinya bisa diterapkan dan dipraktekkan di rumah tangga masing masing warga di Desa Boro Tanggulangin Sidoarjo.

Editor: Rani Syahda

Berita Terkini

kuliah Umsida 2024
Warek 1 Umsida Beri 8 Kiat untuk Maba Agar Semangat Kuliah
September 19, 2024By
Fortama Umsida 2024
Perdana Terima Maba dengan Status Unggul, Ini Pesan Umsida di Fortama 2024
September 19, 2024By
Optimalkan Pembelajaran PAUD Sidoarjo
Langkah Nyata Umsida Optimalkan Kualitas PAUD Sidoarjo
September 18, 2024By
literasi digital
Asah Kreativitas Anak lewat Literasi Digital, Tim PPK ORMAWA Gandeng Volunteer
September 15, 2024By
FGD Literasi keuangan
Umsida dan Ummat Gelar FGD Literasi Keuangan, Bahas Kelanjutan MoU 2023
September 13, 2024By
Sosialisasi dan Onboarding MSIB Batch 7
Awali Karir Gemilang, Mahasiswa Umsida Ikuti Sosialisasi dan Onboarding MSIB Batch 7
September 12, 2024By
Psychological First Aid
Dosen Umsida Buat Pelatihan Psychological First Aid (PFA), Apa Itu?
September 11, 2024By
Umsida Perkuat Sinergi Global dengan Thailand
Umsida Perkuat Sinergi Global dengan Thailand
September 9, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

penelitian dan pengabdian masyarakat
Raih Peringkat 2 Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Ini Rencana Umsida Selanjutnya
September 6, 2024By
PON Aceh Sumut 2024
PON Aceh Sumut 2024, Ini 6 Wajah Atlet Umsida yang Siap Berlaga
September 6, 2024By
Mahasiswa-Umsida-Raih-Juara-1-ICU-Nasional
Tak Gentar Bersaing Dengan Mahasiswa PTN, Farras Duduki Juara 1 ICU Nasional
July 24, 2024By
dosen Umsida asesor Lamdik
Warek 3 Umsida Jadi Asesor Lamdik, Sebelumnya Pernah Gagal
July 22, 2024By
briket cangkang kelapa sawit
Olah Limbah Cangkang Kelapa Sawit, Mahasiswa Umsida Juara 2 Lomba Nasional
July 17, 2024By