Kunci Sukses Wisudawan Terbaik Umsida
1. Tetapkan Prioritas Kuliah sebagai Utama
Salah satu prinsip utama Hafsah adalah menempatkan kuliah sebagai prioritas utama. Meskipun ia juga bekerja sebagai freelancer di CV Anugrah Kimia Abadi, Hafsah selalu mendahulukan pendidikan.
“Menurut saya, kuliah adalah prioritas yang harus didahulukan. Jadi, jika pekerjaan bertabrakan dengan jadwal kuliah, maka pekerjaan tersebut tidak akan saya ambil,” ujarnya. Menetapkan prioritas ini, menurut Hafsah, adalah kunci menjaga fokus akademik dan mencegah aktivitas lain mengganggu studi.
2. Manfaatkan Kegiatan Organisasi untuk Pengembangan Diri
Selain cemerlang di bidang akademik, Hafsah aktif di berbagai organisasi. Sejak 2020, ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himatepa), mulai dari Divisi Kewirausahaan hingga Divisi Luar Negeri pada 2021-2022. Di sini, Hafsah mendapatkan banyak kesempatan untuk memperluas wawasan dan melatih keterampilan kepemimpinan.
Baca juga: 3 Tahun 10 Bulan Cukup Membuat Mahasiswa Ini Jadi Wisudawan Terbaik Umsida 2024
Tidak hanya di Himatepa, Hafsah juga bergabung dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat, yang memberinya pengalaman lebih dalam berorganisasi. Hafsah juga pernah menjadi bendahara Laboratorium Teknologi Pangan pada 2023, mengelola keuangan dengan baik dan bertanggung jawab. Menurut Hafsah, berorganisasi bukan hanya menambah pengalaman, tetapi juga melatih kedisiplinan dan keterampilan yang berguna dalam kehidupan.
3. Konsisten dan Aktif dalam Pembelajaran
Bagi Wisudawan terbaik Umsida ini, konsistensi adalah salah satu kunci utama dalam belajar. Hafsah berkomitmen untuk selalu hadir dalam kelas dan mencatat semua materi yang disampaikan dosen. “Kalau sehari saja tidak masuk, rasanya sudah ketinggalan materi yang dijelaskan oleh dosen,” ungkapnya. Ia percaya bahwa materi ujian dan tugas sering kali terkait erat dengan penjelasan di kelas, sehingga mencatat dan aktif mengikuti perkuliahan membantu pemahaman.
4. Didukung Lingkungan Positif dan Motivasi Keluarga
Dukungan dari lingkungan sekitar, termasuk teman dan dosen, memberikan motivasi bagi Hafsah untuk terus berprestasi. Ia merasa beruntung dikelilingi oleh rekan-rekan yang suportif dan inspiratif. Selain itu, semangat Hafsah juga didorong oleh dedikasi sang ayah, Halim Sabri SSi, yang bekerja keras membiayai pendidikan.
Melihat pengorbanan ayahnya, Hafsah merasa terdorong untuk berusaha maksimal agar tidak mengecewakan keluarga.
Baca juga: Sempat Diremehkan! Maya Sara Salsabillah Bangga Jadi Lulusan Terbaik Umsida
“Saya terinspirasi oleh teman saya yang rumahnya jauh tapi tetap semangat kuliah meskipun hanya ada satu mata kuliah,” jelasnya. Lingkungan yang mendukung, menurutnya, sangat penting untuk menjaga semangat dan kedisiplinan belajar.
5. Manajemen Waktu dan Disiplin dalam Menyelesaikan Tugas
Menghadapi berbagai tugas akademik, Hafsah selalu berusaha tidak menunda pekerjaan. “Kalau ada tugas, sebisa mungkin langsung dikerjakan supaya tidak menumpuk,” ujar wisudawan terbaik itu. Disiplin ini membantunya untuk tetap produktif dan mencegah stres akibat tugas yang menumpuk. Selain itu, Hafsah mengisi waktu luang dengan membaca jurnal ilmiah sebagai persiapan untuk skripsi di semester akhir, yang memudahkannya dalam menemukan ide penelitian.
Pengalaman dan pencapaian Hafsah sebagai Wisudawan terbaik FST Umsida ini bukan hanya mencerminkan kecerdasan akademis, namun juga kedewasaan dalam mengatur waktu, kemampuan berorganisasi, serta dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan.
Keberhasilannya menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa untuk tetap semangat dalam meraih prestasi akademik, aktif dalam kegiatan organisasi, dan menjaga nilai-nilai kedisiplinan. Dengan segala bekal yang ia miliki, Hafsah siap melangkah ke tahap berikutnya, mengaplikasikan ilmu yang telah ia peroleh demi memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia kerja.
Penulis: Ifa
Editor: Rani Syahda