Umsida.ac.id – Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FST Umsida) menggelar Yudisium Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025.
Sebanyak 235 mahasiswa resmi dikukuhkan sebagai lulusan baru dan siap melangkah ke dunia profesional.
Lihat juga: 435 Mahasiswa FBHIS Umsida Dinyatakan Lulus dalam Yudisium ke-33
Kegiatan ini digelar di Aula Mas Mansyur Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Jumat (31/10/2025).
Yudisium FST Umsida 2025 ini dihadiri oleh Dekan FST Ir Iswanto ST MMT, jajaran pimpinan fakultas, para dosen, serta perwakilan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang turut memberikan sosialisasi mengenai profesi keinsinyuran di era modern.
Acara diawali dengan pembacaan nama-nama lulusan terbaik dari setiap program studi, disusul dengan sambutan dekan dan penyematan simbolis kepada para peraih prestasi akademik tertinggi.
Suasana aula terasa hangat dan penuh semangat ketika para mahasiswa yang selama empat tahun menempuh perjalanan panjang akhirnya resmi menyandang gelar sarjana.
Dekan FST Umsida Ajak Lulusan Hadapi Dunia Profesional dengan Semangat

Dalam sambutannya, Ir Iswanto ST MMT. menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan yudisium serta apresiasi kepada seluruh mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studinya di FST Umsida.
Menurutnya, perjalanan akademik yang ditempuh mahasiswa selama ini merupakan bentuk latihan menghadapi tantangan kehidupan yang sesungguhnya.
“Selamat kepada seluruh peserta yudisium. Empat tahun bukan waktu yang singkat. Tapi ingat, tantangan yang sesungguhnya baru dimulai setelah toga dilepaskan,” ujarnya.
Dunia kerja dan kehidupan profesional, imbuh Ir Iswanto, akan menuntut lebih banyak adaptasi, integritas, serta semangat untuk terus belajar.
Ia juga menegaskan pentingnya lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat bagi setiap lulusan FST Umsida.
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, kemampuan beradaptasi menjadi kunci utama untuk tetap relevan dan kompeten di dunia kerja.
“Belajar tidak berhenti di kampus ini. Gunakan ilmu yang kalian miliki untuk terus berkembang, berinovasi, dan berkontribusi. Jaga nama baik almamater dimanapun kalian berada, karena keberhasilan kalian juga mencerminkan kualitas Umsida,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ir Iswanto juga mengingatkan pentingnya kesiapan lulusan FST Umsida menghadapi era baru profesi keinsinyuran di Indonesia.
Dalam arahannya, ia menyinggung bahwa lulusan teknik kini tidak hanya cukup dengan gelar sarjana, tetapi juga perlu menempuh Program Profesi Insinyur (PPI) agar memiliki pengakuan kompetensi profesional.
“Ke depan, profesi insinyur akan menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa. Maka, lulusan teknik harus siap bersaing dengan kemampuan dan sertifikasi profesional yang diakui secara nasional dan internasional,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Ir Iswanto kembali mengajak seluruh lulusan untuk menjadi insan yang berilmu dan berakhlak, sekaligus menjaga nilai-nilai Muhammadiyah dalam kehidupan profesional mereka.
“Nama baik fakultas ada di tangan kalian. Jaga perilaku, profesionalisme, dan integritas di dunia kerja. Semoga kalian menjadi generasi yang inovatif, berakhlak, dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
2 Mahasiswi Teknologi Pangan Raih IPK Tertinggi di FST Umsida

Momen yudisium ini juga menjadi ajang penghargaan bagi mahasiswa berprestasi.
Dua mahasiswi Program Studi Teknologi Pangan berhasil menorehkan catatan gemilang dengan meraih predikat lulusan terbaik Fakultas Sains dan Teknologi Umsida.
Mereka adalah Tri Ayu Widiana dengan IPK 3,95 dan Dwi Rahmawati Anjani dengan IPK 3,93, masing-masing menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 10 bulan.
Dalam wawancara singkat, Tri Ayu Widiana mengaku tidak menyangka dapat meraih IPK tertinggi di tingkat fakultas. Ia menyebut kunci kesuksesannya adalah kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemauan untuk belajar secara konsisten.
“Saya tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik. Kuncinya adalah konsisten dan disiplin waktu. Saya berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan baik, aktif berdiskusi dengan dosen, dan tidak menunda pekerjaan,” ujarnya.
Sementara itu, Dwi Rahmawati Anjani mengatakan bahwa motivasi terbesarnya adalah keinginan untuk membahagiakan orang tua.
Baginya, dukungan keluarga menjadi sumber semangat untuk terus berjuang menyelesaikan studi tepat waktu.
“Motivasi saya sederhana, ingin membanggakan orang tua. Setiap kali merasa lelah atau jenuh, saya selalu ingat perjuangan mereka untuk pendidikan saya. Itu yang membuat saya bertahan dan berusaha memberikan yang terbaik,” ungkapnya.
Lihat juga: Atlet Renang Ikom Umsida Raih 2 Medali di Porporov Jatim 2025
Keduanya berharap pengalaman kuliah di Fakultas Sains dan Teknologi Umsida dapat menjadi bekal berharga untuk melanjutkan karir di bidang industri pangan dan riset teknologi.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh



















