Abdul Mu’ti : Pentingnya Sadar Bias Gender sejak Dini

Umsida.ac.id – Bangun kemitraan antara Indonesia dengan Australia, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melalu Pusat Studi Gender Perempuan dan Anak (PGSPA) dan INOVASI menginisiasi The International Conference on Gender Responsive Education, Rabu (6/7).

Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti  mengemukakan pentingnya kesadaran akan setara gender sejak dari kecil. Didapuk sebagai keynote speaker, ia menjelaskan ada tiga isu yang menjadi concern kita bersama dalam gender responsive education. “Realitas dimana memang pendidikan kita ini dalam beberapa hal masih mengalami bias gender dalam pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, bias gender ini disebabkan oleh empat hal, faktor yang pertama adalah pemahaman agama tentang laki-laki dan perempuan. Dimana di kalangan umat islam atau komunitas pemeluk agama yang lain masih ada pemhaman bahwa perempuan itu adalah second class gender.

Rekonstruksi ini berasal dari pemahaman teks-teks agama itu dipahami ada pemahaman yang cukup kuat di masyarakat, misalnya wanita itu diciptakan untuk memenuhi hasrat laki-laki dan itu seringkali berkorelasi dengan relasi superiotas laki-laki atas perempuan.

“Saya yang termasuk mempersoalkan tafsir yang bias gender ini, karena dalam al quran disebutkan laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda tapi memiliki kedudukan yang sama dan kesempatan yang sama dan berperan sebagaiman di tuntunkan agama. seperti disebutkan dalam surat An Nahl. ini sesungguhnya menunjukkan equality anatar laki-laki dan perempuan untuk menjadi yang terbaik dan senantiasa berbuat baik. namun yang seringkali muncul adalah konstruksi perempuan yang dianggap sebagai makhluk pembawa masalah, menjadi victim dari brbagai macam hal, dan perempuan juga menanggung beban ganda, selain menjadi korban kekerasan juga dipersalhakan atas kondisi yang menimpanya,” jelasnya.

Kedua, bias budaya atau culture bias menempatkan masyarakat perempuan sebagai second clas society atau sebagai masyarakat kelas dua. Dimana laki-laki memiliki kesempatan yang lebih banyak di banding perempuan dalam pendidikan. Ini memang sesuatu yang berbanding terbalik dengan konstitusi dimana setiap warganegara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu, akan tetapi dalam realita ketika berbicara tentang kesempatan belajar, perempuan lebih di nomer duakan. Misal jika ada orang tua yang memiliki limited budget untuk menyekolahkan anaknya, dimana anaknya ada yang laki-laki dan perempuan, maka ia akan memilih anak laki-laki untuk melanjutkan sekolah dibandingkan dengan anak perempuan.

Ketiga, bias akademik terkait dengan kesempatan laki-laki dan perempuan dalam memilih jurusan untuk melanjutkan sekolah. misalnya, anak laki-laki cenderung memilih jurusan sains dan teknik sedangkan anak perempuan memilih ilmu sosial. “Padahal dalam ilmu psikologi tidak ada perbedaan kecerdasan antara laki-laki dan perempuan,” imbuhnya.

Menurutnya perlu banyak pembenahan agar tidak terjadi bias dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia. “Bagaimana murid mendapatkan kesempatan yang sama, tidak ada perbedaan laki-laki dan perempuan, kekerasan verbal yang kaitannya dengan physical violence dimana kelompok yang kuat cenderung melemahkan,” ujarnya.

*Humas Umsida

Berita Terkini

5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
December 14, 2024By
Belajar dari Umsida, Umpri Gali Inspirasi Pendirian FKG dan Tata Kelola Kampus
Belajar dari Umsida, Umpri Gali Inspirasi Pendirian FKG dan Tata Kelola Kampus
December 13, 2024By
Membanggakan 7 Dosen FAI Umsida Lolos Tim Pengusul Penelitian Risetmu Batch VIII
Membanggakan 7 Dosen FAI Umsida Lolos Tim Pengusul Penelitian RisetMu Batch VIII
December 12, 2024By
kerja sama Fikes Umsida dan Stikes Santa Elisabeth Keuskuoan Maumere
Sambut Hangat Fikes Umsida Terima Kerja Sama STIKes Santa Elisabeth Maumere, Kembangkan Ilmu Kesehatan
December 12, 2024By
FPIP Umsida Selenggarakan Lomba Tari Tradisional Bersama Mahasiswa Internasional
FPIP Umsida Buat Jembatan Budaya, Selenggarakan Lomba Tari Tradisional
December 6, 2024By
Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah, Ini 4 Alasan Angkat Tema Kemakmuran
December 4, 2024By
Hari Disabilitas Internasional, FAI Umsida Cetak Generasi Berjiwa Sosial Tinggi
Hari Disabilitas Internasional, FAI Umsida Cetak Generasi Berjiwa Sosial Tinggi
December 3, 2024By
karakter islami mahasiswa 1_11zon
Pentingnya Pendidikan Karakter Islami Bagi Mahasiswa
December 3, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

riset dan abdimas Umsida meningkat 1
Riset dan Abdimas Umsida Meningkat, 65 Proposal Penelitian Lolos Program Risetmu 2024
December 11, 2024By
MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
Semangat Tanpa Batas, Tim MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
December 8, 2024By
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
December 1, 2024By
Dua Srikandi FAI Umsida Ini Berhasil Raih Juara di Kejurda Tapak Suci Jember
November 25, 2024By
flash card kodifikasi
Laboran MIK Umsida Buat 107 Flash Card untuk Permudah Mahasiswa Pelajari Kodifikasi
November 19, 2024By