Umsida.ac.id – Akhir-akhir ini berita tentangan penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid (Omicron) terus meningkat. Banyak pakar mengatakan, jika tanpa Co Morbid dan terpapar varian Omicron, efek yang timbul ringan dan sembuh dengan cepat. Akan tetapi jika disertai Co Morbid, bisa saja akan meningkat menjadi level sedang, berat hingga menimbulkan kematian.
Untuk menjaga diri dan keluarga dari Covid-19 (termasuk yang disebabkan Varian Omicron), ada beberapa hal yang harus kita pahami. Membicarakan Pandemi ini, tidak bisa dipisahkan antara Aspek Medis & Teologis (Spiritual). Jangan mengedepankan salah satunya. Jika hanya Medis yang dikedepankan, yang terjadi adalah Kesombongan. Jika hanya Teologis yang dikedepankan, yang terjadi adalah Kesalah-pahaman.
Penyakit karena virus (termasuk Covid-19), disebut Penyakit yang Self Limiting Disease, Penyakit yang bisa disembuhkan diri sendiri jika Imunitas Tubuh baik. Maka senjata utama utk menghadapi Covid-19 adalah Imunitas yang Tinggi (baik).
Islam menganjurkan untuk terus ber-ikhtiar meningkatkan imun, dengan Ikhtiar Medis & Teologis.
Ikhtiar Medis:
1. Istirahat yang cukup
2. Tidur tidak terlalu larut malam
3. Makan dengan gizi seimbang.
4. Minum air, minimal 1,5 liter (6 gelas blimbing)
5. Olahraga atau aktifitas ringan di rumah.
6. Jika perlu, minum multivitamin atau Probiotik.
Ikhtiar Teologis:
1. Memperbanyak Istighfar, karena akan membuat hati bersih, yang akan meningkatkan sistem imun. “Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS Al-Anfaal 33).
2. Memperbanyak sedekah. Berdasarkan studi oleh Jorge Moll dari National Institutes of Health terbukti bahwa ketika seseorang melakukan donasi atau sedekah, beberapa area di otak yang terkait dengan kenyamanan, koneksi sosial, dan rasa percaya, turut aktif sehingga menciptakan efek positif terhadap perasaannya, juga membuat otak melepaskan hormon endorfin, memproduksi hormon dopamin serta oksitosin yang mampu meningkatkan imunitas tubuh dan mengurangi stres. “Sedekah itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan.”
3. Sabar terhadap semua skenario Allah ini. Sabar dalam arti tetap ber-ikhtiar melakukan langkah pencegahan. Sabar dan Sholat sesungguhnya menjadi kunci utama peningkatan sistem imun, sesuai Al Quran Surat Al Baqarah 153, “Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah SABAR dan SHOLAT sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
4. Selalu mengingat Allah, dengan berdzikir. Karena saat mengingat Allah, hati menjadi tenang (Ar Ra’dhu 28), otak merelesae hormon oksitosin yang akan meningkatkan sistem imun. Tubuh akan memproduksi Natural Killer Cell (NK Cell), saat seseorang berada dipuncak spiritualitas nya karena selalu mengingat Allah
5. Berdoa Tanpa Henti, menghilangkan stress dan membuat bahagia, memunculkan Hormon Kebahagiaan. “Tidak ada yang dapat mencegah takdir, kecuali doa.” (HR. Al-Hakim).
Serta tetap menerapkan Protokoler Kesehatan:
1. Memakai Masker, melindungi fisik. Berdzikir Melindungi Lahir dan Batin.
2. Mencuci Tangan, disertai Ringan Tangan (sedekah) dan Rajin Menengadahkan Tangan (berdoa), terutama di 1/3 malam.
3. Menjaga Jarak Penting, Jaga Iman juga Penting.
4. Menjauhi Kerumunan, jangan lupa juga Jauhi Kemaksiatan.
5. Membatasi Mobilitas, jangan lupa tetap ke Masjid yang menerapkan protokoler kesehatan yg ketat.
6. Menghindari makan bersama, dengan sering bersedekah mengirim makanan ke panti asuhan, ke masjid, dll, secara diam2.
Maka, tetaplah Sabar dengan menjalankan Protokoler Medis dan Teologis, insyaa Allah kita akan dihindarkan dari penyakit apapun dan akan diberi kesehatan yang Optimal. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
dr. Tjatur Prijambodo, M.Kes
Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan.