Umsida.ac.id – “Semua orang hebat adalah jasa guru Sekolah Dasar. Pada pundak guru terdapat tanggung yhjawab masa depan pendidikan kita,” ujar Dr Endang Poerwanti MPd, Dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMM dalam seminar nasional Transformasi Kurikulum dan Model Pendidikan Dasar Untuk Penguatan Karakter Generasi Alpha di Era Revolusi Industri 4.0, pada Senin (27/01).
Saat Menyampaikan materi di aula KH Mas Mansyur GKB 2 ini, Endang menuturkan cara pendidikan inovatif untuk generasi alpha. “Generasi alpha merupakan generasi dalam era disruption yang harapannya menjadi generasi emas,” terangnya.
“Generasi alpha berkaitan erat dengan revolusi industri 4.0 berkesinambungan dengan revolusi 5.0. Ketika kita sudah memasuki industri 4.0 dan mulai menyambut revolusi 5.0 akan terjadi super komputer, artificial intelligence, kendaraan tanpa pengemudi, robot pintar, editing genetic, dan akurasi pengenal wajah,” tambahnya.
Adanya revolusi industri 4.0, tuntutan terhadap profesionalisme guru terus meningkat. Ini terjadi karena adanya perubahan paradigma bidang pendidikan. “IP saja tidak cukup. Kemampuan 4K/C (komunikasi, kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis) mutlak harus digunakan. Karena guru merupakan modal utama peningkatan mutu manusia di Indonesia,” ungkapnya.
“Ketika sumber daya manusia sudah di usia produktif, akan terjadi dua kemungkinan. Jika SDM itu kompeten, maka menjadi modal pembangunan. Sebaliknya, jika SDM itu tidak kompeten, maka hanya menjadi beban bagi pembangunan,” ujarnya.
Menutup penjelasannya siang itu, Endang menjelaskan juika guru adalah kunci, karena sumber daya manusia yang kompeten perlu melakukan transformasi melalui pendidikan. “Peran guru tidak tergantikan. Robot pintar yang mereka ciptakan itu tidak akan bisa memerankan profesi guru. Karena robot atau teknologi itu tidak memiliki hati dan perasaan,” tandasnya.
Ditulis : Iis wulandari
Diedit : Realita Tata guna Bangsa