Menuju Khaira Ummah: Dr Hidayatulloh MSi Soroti Pentingnya Ilmu dan Disiplin dalam Masyarakat Islam

Menuju Khaira Ummah: Dr Hidayatulloh MSi Soroti Pentingnya Ilmu dan Disiplin dalam Masyarakat Islam

Umsida.ac.id– Memiliki kesadaran dan rajin menghadiri majelis ilmu memudahkan kita mendapatkan kekuatan iman dan hidup bahagia dunia dan akhirat. Kalimat ini diungkapkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh MSi pada Kajian Ahad pagi bertajuk Menuju Khaira Ummah di Masjid Al Mahdi Ranting Muhammadiyah Grabagan – Tulangan Sidoarjo, Ahad (12/01/2025).

Kunci Menuju Khaira Ummah Menurut Dr Hidayatulloh

Hidayatulloh mengutip surat Al Mujadalah ayat 11, “Ayat ini menegaskan bahwa Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan sekaligus berilmu beberapa derajat di dunia ini maupun di akhirat nanti.

Untuk Bahagia di dunia dan akhirat, sambung dia, kita semua wajib memiliki ilmu Allah dari dua sumber utama, ayat-ayat qauliyah dan kauniyah.

“Ayat-ayat qauliyah adalah yang disabda Nabi SAW dan yang difirmankan oleh Allah dalam Alquran, sedangkan ayat-ayat kauniyah adalah semua peristiwa yang terjadi di alam semesta ini,” terangnya.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) itu meminta ratusan jamaah ahad pagi untuk menilik Kembali kejadian baru-baru ini di Amerika Serikat.

“Ayat-ayat Allah, ibu bapak menyaksikan berita dan banyak video tentang kebakaran besar yang terjadi di California. Ajaran yang sangat berharga bagi pemerintah dan penduduk Amerika, dalam waktu 3 hari yang terbakar lebih dari 365 km2,” katanya.

Baca juga: Perjuangan Prof Sriyono Menuju Guru Besar di Bidang Manajemen Umsida

“Ada banyak analisa, salah satunya menyebutkan itu karena kesalahan Amerika yang mendukung Israel membantai rakyat Palestina, yang terbakar sama 365 km2 dalam waktu 3 hari,” lanjutnya.

Menuju Khaira Ummah: Dr Hidayatulloh MSi Soroti Pentingnya Ilmu dan Disiplin dalam Masyarakat Islam

“Dibakar oleh Allah dalam waktu 3 hari bapak ibu, harusnya ini menjadi pelajaran berharga mudah-mudahan presiden Amerika mendapatkan petunjuk dari peristiwa besar itu, termasuk para pemimpin, tokoh masyarakat dan mereka yang harta bendanya habis terbakar” sambungnya.

Peristiwa itu, kata Hidayatulloh, merupakan ayat kauniyah. “Termasuk juga peristiwa-peristiwa lain di berbagai belahan dunia ini harus menjadi pelajaran bagi kita, tak terkecuali berbagai peristiwa yang ada di dalam negeri kita itu harus menjadi ayat-ayat Allah yang perlu kita pahami,” jelasnya.

Bapak tiga anak itu mengajak jamaah ahad pagi untuk memahami ayat di dalam Alquran dan hadis nabi SAW akan bagaimana ikhtiar untuk mewujudkan bangunan masyarakat yang baik sesuai dengan tema kajian yaitu menuju Khaira Ummah.

“Ada istilah dalam Alquran yaitu komunitas masyarakat yang terbaik, ada karakteristik dari sifat-sifat yang meniscayakan lahirnya umat yang terbaik,” tuturnya pada jamaah.

Beliau lantas mengutip Al Quran surat Ali Imran ayat 110 yang artinya: “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”

Hidayatulloh menambahkan, “Kata Allah, kuntum khaira ummatin, kamu semua adalah umat yang terbaik yang dihadirkan untuk seluruh manusia,” ujarnya menekankan potongan kutipan ayat tersebut.

“Syaratnya ada tiga, memerintah kepada kebaikan, mencegah dari berbagai macam bentuk kemungkaran, dan selalu menjaga imannya kepada Allah,” terangnya.

Untuk menelaah lebih jauh agar menjadi umat yang terbaik, terang Hidayatulloh, ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi, salah satunya konsep tauhid keyakinan. Ia juga menyarankan agar umat islam, khususnya warga Muhammadiyah Gedangan untuk selalu kompak, solid, dan tidak mudah terpecah belah.

“Supaya betul-betul kuat dan solid, kesatuan kita ini harus dibangun atas dasar keyakinan yang sangat kuat atas dasar nilai-nilai dan prinsip-prinsip menurut agama Islam,” paparnya.

Selanjutnya, Hidayatulloh mengajak para jamaah untuk meningkatkan kedisiplinan. Ia lantas bertanya pada jamaah, “Bapak ibu sekalian kalau kita diundang pukul delapan apakah kita dating jam delapan?” tanyanya sambil dijawab tidak oleh jamaah dengan tawa campur sesalnya.

Baca juga: Wajah Baru FPIP Umsida, Berprestasi dan Menginspirasi

“Kalau kita belum bisa mengatur waktu, disiplin, maka itu belum bisa menjamin kita tampil sebagai khoiro ummah,” jelasnya.

Menuju Khaira Ummah: Dr Hidayatulloh MSi Soroti Pentingnya Ilmu dan Disiplin dalam Masyarakat Islam

Beliau lantas menceritakan kisah Kyai Dahlan saat mengajarkan surat al Ashr pada santri-santrinya. “Surat Al Quran yang hanya teridiri 3 ayat itu dijarkan oleh kyai Dahlan memakan waktu 7 bulan, isinya singkat, tapi bagaimana menerjemahkan ayat itu tidaklah mudah,” paparnya.

“Ayat itu mengajarkan kedisiplinan, tetapi tidak cukup dengan disiplin saja,” tandasnya. Kata demi waktu itu, menurut Hidayatulloh, memanggil kita semua agar tidak mengabaikan waktu. Ia melanjutkan bahwa waktu itu akan terus berjalan, tidak akan pernah kembali. Begitu waktu itu telah tertinggal, maka lepas sudah semua kesempatan yang ada.

Meningkatkan kedisiplinan itu, terang Hidayatulloh, merupakan sebuah ikhtiar untuk membangun kesatuan dan soliditas dengan basis keyakinan dan nilai-nilai. Kedisiplinan akan berjalan dengan baik jika ada yang memimpin.

“Maka khoiro ummah itu mengharapkan hadirnya kepemimpinan yang bijak dan amanah di semua level, termasuk dalam level kebangsaan kenegaraan. Nah kalau ini semua bisa diwujudkan maka akan lahir karakteristik yang bisa menghadirkan kebaikan, kemanfaatan, dan kemakmuran bagi umat,” tukasnya.

Untuk menghadirkan Khaira ummah, Hidayatulloh menjelaskan isi surat Ali Imron ayat 10 dan ayat 4.

“Waltatum minkum ummatun, dan hendaklah ada sebagian diantara kamu itu segolongan umat yang menyeru, mengajak kepada kebaikan, yang memerintah kepada kemakrufan, dan mencegah dari berbagai macam bentuk kemungkaran, itu akan menjadikan sukses, beruntung, berhasil,” tegasnya.

Penerjemahan kata “sebagian diantara kamu” menurut Hidayatulloh tidak dapat diterjemahkan sekelompok kecil dari jamaah ahad pagi ini. Ia mengasumsikan semua jamaah ahad pagi itu sudah termasuk “sebagian diantara kamu” maknanya, semua jamaah harus tampil bersama-sama menjadi khoiro ummah dengan melakukan hal-hal yang telah beliau sebutkan sebelumnya.

“Jadi kalau diterjemahkan lagi menjadi begini, hendaklah dari kalian semua ini harus tampil sebagai umat yang khoir, yang menyeru kepada kebaikan. Jadi yang menyeru kepada kebaikan tidak hanya pimpinan cabang saja, tidak hanya ketua takmir saja tetapi semuanya,” tandasnya.

Beliau lantas menghubungkan dengan apa yang seharusnya pemerintah lakukan pemerintah dalam mencegah kemungkaran.

“Coba kita bayangkan kalau ini sudah dilakukan oleh semua orang yang terhimpun dalam komunitas kenegaraan, ada eksekutif, yudikatif, legislatif,” tuturnya.

“Kalau mulai presiden sampai pak lurah melakukan seruan kepada kebaikan, ketua DPR, MPR dan seluruh anggotanya di tingkat daerah, mulai pusat, di bidang yudikatif juga misalnya, mulai mahkamah agung sampai hakim, jaksa hingga yang paling bawah, semua melakukan itu, akan dahsyat sekali perubahannya,” tandasnya.

Hidayatulloh menegaskan kembali bahwa ketika pemegang kekuasaan pemerintahan tidak bisa kompak untuk menjalankan seruan kebaikan itu, hasilnya tidak akan ada perubahan signifikan.

“Mudah-mudahan dalam pemerintahan sekarang ini, ada tanda-tanda untuk lebih baik dan lebih baik, dan jika ada hal yang mengarah pada perubahan yang lebih baik nantinya, maka tentu ini perlu disupport oleh masyarakat luas,” pungkasnya.

Penulis: Dian Rahma Santoso

Berita Terkini

yudisium FPIP Umsida
Yudisium FPIP Umsida Periode I 2025, Lulusan Siap Terjun ke Dunia Profesional
July 2, 2025By
lomba matematika Himaksida
Lomba Matematika dan Akuntansi Satukan Logika dan Analisis di Ajang AMC 2025
July 1, 2025By
pembekalan mahasiswa Umsida
Calon Mahasiswa Umsida Lulusan 2025 Dibekali Seminar dan Pendampingan Eksklusif
July 1, 2025By
MoU Umsida dan Pengadilan Agama Sidoarjo 4
MoU Pengadilan Agama Sidoarjo dan Umsida, Sinergi Kembangkan Pendidikan Hukum
June 27, 2025By
motivasi mahasiswa KIP-K Umsida 3
Mahasiswa KIP-K Umsida 2025 Dapat Pesan Ini dari Ketua Senat FMIPA IPB
June 27, 2025By
Kemendikti Saintek amanahi Umsida 4
Umsida Jadi Tuan Rumah Sosialisasi KIP-K PPAPT Kemendikti Saintek 2025
June 26, 2025By
studi tiru UMM Palu 1
Studi Tiru dan Laboratory Visit UM Palu ke Umsida, Siapkan Pembukaan FK
June 25, 2025By
mahasiswa melek akan pelayanan publik 1
Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Diskominfo Sidoarjo Ajak Mahasiswa Umsida Berani Bersuara
June 25, 2025By

Riset & Inovasi

pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By
pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By
tanaman pionir Lumpur Sidoarjo 3
Peneliti Umsida Manfaatkan Tanaman Pionir Sebagai Agen Fitoekstraksi di Lumpur Sidoarjo
June 12, 2025By
FKG Umsida aktif di abdimas 1
Peran Aktif FKG Umsida Kepada Para Lansia, Edukasi Kesehatan Gigi di Usia Senja
June 12, 2025By
potensi Lumpur Sidoarjo 2
Temukan Potensi di Lumpur Sidoarjo, Peneliti Umsida Kolaborasi dengan PPLS
June 11, 2025By

Prestasi

ikom Umsida potret masyarakat Cirebon
Potret Masyarakat Cirebon dalam Audio Visual, 4 Mahasiswa Ikom Borong Prestasi Silat Apik 2025
July 3, 2025By
ikom Umsida silat apik 3
Ikom Umsida Borong 11 Prestasi di Silat Apik UM Cirebon 2025
July 2, 2025By
Umsida Kampus Islami Terbaik III_11zon
Umsida Jadi Kampus Islami Terbaik III pada Muhammadiyah Higher Education Awards 2025
June 30, 2025By
mahasiswa Administrasi Publik Umsida
Mahasiswa Administrasi Publik Juara 1 Kumite +84 Kg Senior Putra Piala Guberur Jatim Cup
June 28, 2025By
perunggu di piala gubernur Jatim II
Raih Perunggu Piala Gubernur Jatim II 2025, Mahasiswa Ini Bersaing dengan Tim Militer
June 26, 2025By